Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Bernapas Lewat Hidung Baik untuk Sistem Kardiovaskuler

Para peneliti menunjukkan sejumlah efek dan manfaat pernapasan atau bernapas lewat hidung termasuk hal-hal mekanis.

30 November 2023 | 04.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Terkadang sulit untuk berhenti sejenak, bernapas, dan menenangkan diri. Kita selalu menggunakan ungkapan seperti ini secara kiasan, namun ada banyak faktor mengenai manfaat menarik napas, terutama jika napas tersebut melalui hidung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Psychology Today pernapasan hidung mempengaruhi sistem kardiovaskular. Para peneliti menunjukkan sejumlah efek dan manfaat pernapasan hidung termasuk hal-hal mekanis seperti bagaimana udara yang dihirup dilembabkan, dihangatkan, dan disaring dengan pernapasan hidung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tetapi juga potensi pengaruhnya terhadap diameter saluran napas, diafragma, dan aktivitas otot inspirasi. Namun, seperti yang mereka tunjukkan, meskipun ada pengetahuan bahwa pernapasan hidung melemaskan saluran udara, meningkatkan efisiensi pernapasan, dan mengurangi kebutuhan metabolisme, efek pernapasan hidung pada sistem kardiovaskular masih belum jelas.

Para peneliti mempelajari 20 orang dewasa muda selama sesi pernapasan hidung atau pernapasan oral sambil menilai ukuran kardiovaskular seperti detak jantung, tekanan darah sistolik dan diastolik, serta variabilitas detak jantung. Mereka khususnya tertarik pada relevansi variabel-variabel ini untuk penilaian kesehatan jantung.

Penurunan Tekanan Darah di Hidung

Dalam hal fisiologi, terutama sistem kardiovaskular, masalah utama adalah keseimbangan sistem saraf otonom. Ini adalah fungsi nada pada cabang simpatis dan parasimpatis.

Nada simpatik diwakili oleh respons ketika melakukan aktivitas seperti lari. Sedangkan nada parasimpatis mewakili respon tubuh ketika sedang makan atau berbaring. 

Data baru dari Watso dan rekannya sangat menyarankan bahwa pernapasan hidung alias bernapas hidung terutama mempengaruhi nada parasimpatis seperti yang terlihat pada tekanan darah rata-rata dan diastolik yang lebih rendah serta peningkatan variabilitas detak jantung.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus