Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamedika Bali Hospital Dewi F. Fitriana mengatakan Bali International Hospital akan fokus di 5 layanan utama ini. "Kami akan fokus di CONGO alias Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroenterohepatology, dan Orthopedics," kata Dewi dalam acara Corporate Gathering “A Culture of Care” yang di Hotel Pullman Thamrin, pada 8 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cardiology atau kardiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari penyakit dan kelainan pada jantung dan pembuluh darah. Lalu oncology alias onkologi adalah cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada diagnosis, perawatan, dan penanganan penyakit kanker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian ada neurology alias neurologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari dan menangani gangguan pada sistem saraf, otak, dan sumsum tulang belakang. Selanjutnya ada gastroenterohepatology alias gastroenterohepatologi adalah bidang kedokteran yang berkaitan dengan kesehatan sistem pencernaan dan organ hati.
Terakhir adalah orthopedics alias ortopedi adalah cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada perawatan sistem kerangka dan bagian-bagian yang saling berhubungan seperti tulang, sendi, otot, tendon dan ligamen. "Kelima layanan ini secara data mayoritas yang dicari pasien saat berobat ke luar negeri," kata Dewi.
Menurut Dewi, Bali International Hospital akan mulai membuka layanan pada April 2025. Mereka pun akan menggelar grand launching pada Juli tahun ini. "Untuk tahap awal, kami akan fokus di bilang layanan kardiologi dan onkologi terlebih dahulu," kata Dewi.
Dewi mengatakan salah satu hal yang membedakan dia dengan rumah sakit asing adalah adanya dokter asing dan diaspora untuk praktik. Para sumber daya manusia yang bekerja di rumah sakit tersebut pun perlu memiliki keahlian minimal bahasa Inggris. Sehingga hal ini bisa mempermudah layanan pasien dari seluruh dunia.
Pembangunan Bali International Hospital ini diharapkan bisa mendukung Medical Tourism di Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan di Sanur, yang dirancang untuk merevolusi layanan kesehatan di Tanah Air. Sebagai operator Bali International Hospital (BIH), PT Pertamina Bina Medika IHC mendukung BIH dalam mewujudkan layanan kesehatan bertaraf internasional. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Pertamina Bina Medika IHC Alvin Christian berharap BIH bisa memenangkan pangsa pasar Asean. "Sehingga pasien Indonesia tidak perlu lagi mencari layanan medis di luar negeri," katanya.
Ia menjanjikan layanan medis yang ditawarkan BIH ini tidak kalah dengan rumah sakit di negara tetangga. "Target kami, masyarakat bisa wisata sekaligus melakukan keperluan medis," katanya.
Talk show Corporate Gathering “A Culture of Care" di Pullman Jakarta pada 8 Januari 2025/Tempo-Mitra Tarigan
Alvin juga mengatakan biaya pelayanan juga menjadi salah satu pertimbangan penting. Ia menjanjikan biaya pelayanan yang bersaing dengan rumah sakit negara tetangga sehingga bisa memudahkan para pasien berbagai kalangan mengakses layanan di rumah sakit tersebut.
Keberhasilan proyek BIH diperkuat oleh dukungan dari PT Pertamina (Persero), Swire Group dan Indonesia Investment Authority (INA). PT Pertamina (Persero), sebagai induk perusahaan PT Pertamedika IHC, memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan BIH, sebagai bagian dari komitmennya untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan nasional. Swire Group, sebuah perusahaan dengan reputasi global yang berfokus pada investasi jangka panjang, membawa keahlian dalam pengelolaan operasional dan infrastruktur berkelas dunia. Sementara, INA, sebagai lembaga pengelola investasi milik negara, memastikan proyek ini sejalan dengan strategi nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus menarik investasi internasional.
BIH pun hadir atas kolaborasi strategis dengan berbagai partner international seperti Icon Cancer Centre, Innoquest, dan SingHealth - BIH memberikan akses langsung untuk meningkatkan kapasitas klinis, transformasi layanan keperawatan, dan perbaikan perjalanan pasien.
Pilihan Editor: 2 Juta Orang Indonesia Masih Berobat ke Luar Negeri, Pertamina Bangun Bali International Hospital