Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cara Membaca Monitor ICU di Rumah Sakit

Monitor ICU di rumah sakit menampilkan parameter seperti denyut jantung, tekanan darah, saturasi oksigen, frekuensi pernapasan. Ini cara bacanya.

23 Desember 2024 | 06.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Monitor Intensive Care Unit atau ICU di rumah sakit merupakan perangkat penting yang berfungsi untuk memantau kondisi vital pasien secara langsung. Baik bagi tenaga medis maupun keluarga pasien, memahami cara membaca monitor ini dengan benar sangatlah krusial untuk mengetahui perkembangan kesehatan pasien sekaligus mendukung pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Monitor ICU ini menampilkan sejumlah parameter, seperti denyut jantung, tekanan darah, saturasi oksigen, frekuensi pernapasan, dan suhu tubuh. Namun, bagi orang yang belum terbiasa, deretan angka, grafik, dan alarm pada layar monitor sering kali sulit dipahami.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cara Kerja Monitor ICU  

Dilansir dari webmd.com, data yang ditampilkan pada monitor diperoleh dari sensor kecil yang dipasang pada tubuh pasien. Beberapa sensor berbentuk tempelan yang diletakkan di kulit, sementara sensor lainnya dijepitkan pada jari pasien.  

Teknologi monitor ini telah mengalami banyak perkembangan sejak ditemukan pertama kali sebagai monitor jantung elektronik pada tahun 1949. Kini, sebagian besar monitor menggunakan layar sentuh dan menerima data secara nirkabel.  

Monitor ICU dasar biasanya menampilkan denyut jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh. Model yang lebih canggih dapat menunjukkan kadar oksigen dalam darah, kecepatan pernapasan, hingga tekanan pada otak atau jumlah karbon dioksida yang diembuskan pasien. Jika salah satu tanda vital pasien berada di luar batas aman, monitor akan memberikan peringatan melalui suara alarm.

Penjelasan Angka pada Monitor ICU  

Dilansir dari canadiem.org, monitor pasien dirancang untuk merekam dan memantau berbagai data, namun sebagian besar monitor umumnya mencatat tanda-tanda vital utama berikut:  

1. Denyut Jantung (HR)  

Denyut jantung biasanya ditampilkan di bagian atas layar dengan warna hijau. Angka ini diberi label “HR” (heart rate) atau “PR” (pulse rate) dan diukur dalam satuan denyut per menit (bpm). Pada orang dewasa yang sehat, denyut jantung saat istirahat berkisar antara 60-100 bpm.  

2. Tekanan Darah (BP)  

Tekanan darah ditampilkan dengan label “SYST” atau “SYS” untuk tekanan sistolik dan “DIAS” atau “DIA” untuk tekanan diastolik. Tekanan darah normal rata-rata adalah sekitar 120/80 mmHg.  

3. Saturasi Oksigen (SpO2)  

Kadar oksigen dalam darah ditampilkan dengan label “SpO2.” Nilai normal saturasi oksigen adalah 95 persen atau lebih. Namun, pada beberapa kelompok, seperti penderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), nilai normal mungkin lebih rendah.  

4. Laju Pernapasan (RR)  

Laju pernapasan ditampilkan dengan label “RR” dan diukur dalam napas per menit. Nilai normal berkisar antara 12 hingga 20 napas per menit. Meskipun begitu, data ini terkadang kurang akurat, terutama jika pola pernapasan pasien mengalami perubahan drastis. 

Makna Garis pada Monitor ICU  

1. Hasil Elektrokardiogram (EKG)  

Dikutip dari cardiacdirect.com, hasil EKG pada monitor ICU biasanya tidak digunakan untuk analisis EKG mendetail karena hanya mencakup satu sadapan, umumnya sadapan II. Namun, data ini sangat berguna dalam situasi darurat, seperti resusitasi atau penanganan aritmia, karena memberikan informasi dasar mengenai aktivitas listrik dan fungsi jantung.  

2. Bentuk Gelombang SpO2  

Gelombang SpO2 membantu dokter menilai kemungkinan masalah pada sirkulasi atau perfusi perifer. Setiap puncak gelombang SpO2 harus selaras dengan detak jantung pada gelombang EKG di interval yang sama, karena darah beroksigen dipompa keluar dari jantung dengan setiap detakan.  

3. Bentuk Gelombang Pernapasan  

Gelombang yang diberi label "RESP" pada monitor berguna untuk memantau gangguan pernapasan, seperti apnea atau dispnea, sehingga membantu dokter dalam mendiagnosis masalah pernapasan.  

Fungsi Alarm  

Alarm pada monitor akan berbunyi jika salah satu tanda vital berada di luar rentang normal, disertai dengan peringatan visual di layar. Alarm ini dapat menunjukkan kondisi serius, seperti penurunan tekanan darah atau saturasi oksigen secara mendadak. 

Namun, tidak semua bunyi alarm menandakan masalah klinis. Salah satu penyebab alarm yang paling umum adalah gangguan pada sensor, yang dapat menyebabkan data tidak ditampilkan atau hasil yang tidak sesuai dengan kondisi pasien. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus