Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cara Mencegah Demensia pada Lansia

Demensia dapat terjadi karena penyebab yang berbeda. Biasanya demensia menyerang kelompok lanjut usia (lansia).

22 Agustus 2024 | 13.16 WIB

Ilustrasi pasangan lansia. Unsplash.com/Matthew Benner
Perbesar
Ilustrasi pasangan lansia. Unsplash.com/Matthew Benner

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi ingatan yang dipengaruhi stres, kelelahan, penyakit, dan obat-obatan tertentu sehingga menjadi lupa menjadi hal normal. Jika semakin pelupa dan berusia di atas 65 tahun, kondisi ini dapat menjadi tanda-tanda awal demensia yang perlu ditangani dengan dokter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Demensia bukan hanya tentang kehilangan ingatan, melainkan juga dapat mempengaruhi cara berbicara, berpikir, merasakan, dan berperilaku. Dilansir dari Nhs.uk, demensia adalah sindrom atau sekelompok gejala yang berhubungan dengan penurunan fungsi otak ketika sedang berlangsung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Demensia dapat terjadi karena penyebab yang berbeda. Biasanya demensia menyerang kelompok lanjut usia (lansia). Namun, tidak perlu khawatir karena demensia yang menyerang lansia dapat dicegah melalui beberapa cara.

Berikut adalah cara mencegah demensia pada lansia:

1. Menurunkan Berat Badan 

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko diabetes tipe 2. Penyakit ini dapat meningkatkan risiko lebih tinggi mengalami Alzheimer dan demensia vaskula. Akibatnya, berat badan perlu diperhatikan dan dijaga dengan stabil. Kehilangan 5-10 persen dari kelebihan berat badan dapat membantu mengurangi risiko demensia.

2. Aktif Berolahraga 

Kurangnya aktivitas fisik secara teratur dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, obesitas, dan diabetes tipe 2 yang berhubungan dengan risiko lebih tinggi mengalami demensia. Seseorang harus menyisihkan waktu minimal 150 menit dalam satu minggu untuk berolahraga intensitas sedang, seperti berjalan cepat, bersepeda, atau menari. 

3. Mengurangi Alkohol

Minum alkohol dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko strok, penyakit jantung, kanker, dan merusak sistem saraf, termasuk otak. Alkohol memiliki batasan untuk dikonsumsi agar tidak kecanduan, yaitu maksimal 6 liter alkohol seminggu untuk laki-laki dan perempuan. 

4. Mengendalikan Tekanan Darah Tinggi 

Tekanan darah tinggi atau hipertensi memiliki efek berbahaya pada jantung, pembuluh darah, dan otak. Bahkan, tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko stroke dan demensia vaskular. Tekanan darah tinggi dapat ditangani dengan mengonsumsi obat-obatan dan menerapkan gaya hidup sehat.

5. Mengelola Gula Darah

Kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal dapat menyebabkan diabetes. Selain itu, gula darah tinggi juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, strok, gangguan kognitif, dan demensia. Akibatnya, seseorang harus membuat pilihan makanan sehat, berolahraga teratur, dan memeriksa kadar glukosa secara rutin.

6. Mengonsumsi Makanan Sehat

Makanan sehat meliputi buah, sayur, biji-bijian, daging tanpa lemak, dan makanan lemak tak jenuh. Selain itu, seseorang juga perlu membatasi konsumsi gula untuk menjaga pola makan sehat yang mengurangi risiko demensia.  

7. Aktif secara Mental

Banyak kegiatan dapat membantu menjaga pikiran tetap aktif, termasuk membaca, bermain permainan papan, mempelajari keterampilan baru, menjadi sukarelawan, dan bersosialisasi. Cara ini dapat membuat kinerja otak tetap aktif dan berfungsi dengan baik.

8. Mencegah Cedera Kepala

Seseorang penting untuk mencegah jatuh dan cedera kepala karena dapat menurunkan risiko terkena demensia. Seseorang harus mengenakan sabuk pengaman dan helm untuk membantu melindungi kepala dari gegar otak dan cedera otak lainnya.

ALZHEIMERS.GOV

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus