Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan yang sudah menikah akan lebih mudah mendapatkan anak ketika melakukan hubungan intim di masa subur wanita. Namun pertanyaanya bagaimana menghitung masa subur wanita tersebut? Masa subur wanita yakni ketika terjadinya proses pelepasan sel telur matang oleh ovarium atau disebut proses ovulasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengapa demikian? yourfertility.org menjelaskan, masa ovulasi dijadikan masa subur wanita karena pada masa ini sel telur yang dilepaskan ovarium akan bergerak ke tuba falopi tempat ia bisa dibuahi sperma. Saat sperma ke tuba falopi dan bertemu dengan sel telur, maka tejadilah pembuahan, menciptakan embrio yang bisa tumbuh jadi bayi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikutnya mungkin Anda akan bertanya kapankah proses ovulasi ini terjadi? Sebelum membahas kapan proses ovulasi sebaiknya Anda lebih dulu bisa membedakan antara periode haid dan siklus haid.
Periode haid adalah saat Anda mengalami pendarahan haid. Sedang siklus haid yakni hari pertama Anda mengeluarkan darah dan berakhir pada satu hari sebelum haid di masa berikutnya tiba (bulan berikutnya).
tommys.org menjelaskan, ovulasi biasanya terjadi 10 hingga 16 hari sebelum masa haid berikutnya dimulai. Namun hari ovulasi di setiap wanita berbeda, tergantung seberapa lama siklus haid berlangsung. Jika siklus haid pendek, misalnya 22 hari, maka ovulasi dapat terjadi hanya beberapa hari setelah periode haid berakhir. Untuk itu penting bagi wanita dapat memahami siklus haidnya, agar dapat memperkirakan hari terjadinya ovulasi.
Sebagai contoh, wanita yang memiliki siklus haid teratur 28 hari, maka rata-rata akan mengalami masa subur di antara hari ke 10 hingga ke 17 setelah periode haid berakhir. Menurut alodokter.com ketika masa haid wanita berubah dari waktu ke waktu, biasanya berlangsung 2 sampai7 hari, membuat hari ovulasi dapat berbeda sepekan lebih cepat atau lambat dibandingkan periode sebelumnya.
U.S Department of Health and Human Services memberikan cara untuk menghitung siklus subur Anda, yakni:
- Untuk mengetahui hari pertama saat Anda paling subur, kurangi 18 dari jumlah hari dalam siklus haid terpendek. Ambil angka baru ini dan hitung lebih dulu beberapa hari dari hari pertama haid Anda berikutnya. Gambarlah X melalui tanggal ini di kalender Anda. Tanda X digunakan untuk menandai hari pertama Anda kemungkinan besar subur.
- Untuk mengetahui hari terakhir saat Anda paling subur, kurangi 11 dari jumlah hari dalam siklus terpanjang haid Anda. Ambillah angka baru ini dan hitung lebih dulu beberapa hari dari hari pertama haid berikutnya. Gambarlah X melalui tanggal ini di kalender Anda. Waktu antara dua X adalah waktu paling subur Anda.
Kedua metode menghitung masa subur wanita ini harus selalu digunakan bersama metode hari kesuburan lainnya, terutama jika panjang siklus menstruasi Anda tidak selalu sama.
DELFI ANA HARAHAP