Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Dakota Johnson Tidur 14 Jam Sehari, Bahayakah buat Kesehatan?

Bahayakah tidur hingga 14 jam sehari seperti yang dilakukan Dakota Johnson? Berikut pendapat pakar.

15 Desember 2023 | 11.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dakota Johnson mengaku tubuhnya tak bisa berfungsi normal jika tidur kurang dari 10 jam sehari. Bahkan, pemeran di  "Fifty Shades of Grey" itu mengaku bisa tidur hingga 14 jam sehari dalm sebuah wawancara dengan Wall Street Journal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya tak punya waktu bangun khusus, tergantung apa yang terjadi pada hidup saya. Kalau tak bekerja, jika saya libur di Senin, maka saya akan tidur selama mungkin. Tidur adalah prioritas nomor satu dalam hidup saya," jelas bintang berusia 34 tahun itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pakar berpendapat waktu tidur berbeda pada setiap orang. Tapi kalau sampai 14 jam sehari?

"Kebanyakan orang tidur 7-9 jam semalam. Tapi ada juga yang berbeda, sebagian cukup tidur kurang dari enam jam, yang lain sampai 10 jam," jelas psikolog Shelby Harris yang juga penulis The Women's Guide to Overcoming Insomnia: Get a Good Night's Sleep without Relying on Medication.

Buat usia paruh baya dan lansia dianjurkan cukup tidur, setidaknya tujuh jam.  American Academy of Sleep Medicine menganjurkan orang dewasa tidur minimal tujuh jam semalam dan remaja 10 jam.

Bahaya terlalu lama tidur
Harris menjelaskan lamanya waktu tidur tergantung setiap orang tapi lebih dari 10 jam diilai berlebihan. "Sebagian orang merasa segar jika tidur lebih lama tapi yang sering terjadi orang yang tidur terlalu lama justru tidak merasa segar," katanya.

Tidur berlebihan juga menjadi tanda gangguan tidur seperti hipersomnia atau sleep apnea, kata Sarah Silverman, psikolog dan spesialis masalah tidur.

"Tidur itu seperti ukuran sepatu, setiap orang berbeda, dan sebagian orang butuh tidur lebih dari delapan jam, yang lain tak perlu selama itu," ujarnya kepada USA Today

Ketika orang tidur, otak bekerja untuk menyatukan memori dan memproses hal-hal yang dipelajari sepanjang hari, terutama pada periode yang disebut tidur lelap, jelas Barbara Sahakian, pengajar jurusan psikiatri di Universitas Cambridge. Kurang tidur atau terlalu lama bisa memicu stres kronis, juga bisa menyebabkan perubahan di hipokampus, bagian otak yang penting dalam hal belajar dan daya ingat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus