Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Destinasi Ekowisata dengan Pemandangan Misterius

Whale Bone Alley sebagai destinasi ekowisata di Chukotka, Rusia untuk wisatawan yang suka adrenalin ekstrem dan menantang

10 Desember 2023 | 14.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Whale Bone Alley di Russia. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Destinasi ekowisata Whale Bone Alley adalah salah satu pemandangan paling mengesankan dan misterius di Chukotka, Rusia, yakni Lorong dengan sejumlah tulang ikan paus yang menonjol dari tanah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lorong Tulang Paus ini terletak di Pulau Yttygran yang terpencil di Kutub Utara Siberia. Situs arkeologi tulang paus yang tersusun rapi seperti koridor adalah tempat wisata populer di kalangan wisatawan. Terutama bagi yang suka berpetualang karena aksesnya yang sangat menantang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para peneliti dan arkeolog percaya bahwa situs ini didirikan sebagai tempat pemujaan bersama dan ritual bagi suku-suku yang bersatu. Terlihat pada bagian bawah "lorong", dan lubang-lubang daging yang diyakini menyimpan makanan untuk anggota suku yang berkumpul.

Sedangkan penduduk masyarakat lokal Yupik di daerah tersebut, yang sebagian besar merupakan keturunan dari peradaban percaya bahwa Whale Bone Alley tidak lebih dari tempat berkumpulnya para pemburu untuk berkumpul dan menyembelih hasil buruan mereka secara berkelompok.

Teori populer lainnya adalah bahwa situs ini, pada suatu masa dalam sejarah, berfungsi sebagai situs ritual atau upacara. Dipercaya bahwa mungkin situs ini digunakan sebagai tempat untuk menyembah mamalia laut, terutama paus.

Kemudian ada juga yang meyakini bahwa situs ini pernah menjadi tempat pemrosesan hewan laut, terutama paus. Ada juga kemungkinan bahwa tulang-tulang ini pernah digunakan untuk membangun tempat tinggal atau digunakan sebagai alat. Serta tempat ini dianggap sebagai kuil dan tempat pertemuan suci/

Para arkeolog yang menemukan tempat perlindungan itu berpendapat bahwa tempat itu diperkirakan ada sejak abad ke-14 oleh orang Eskimo yang tinggal di daerah yang sekarang bernama Chukotka. Ketika budaya kuno pemburu paus Selat Bering mencapai masa jayanya. Diketahui bahwa di Alaska, para pemburu paus Eskimo bersatu dalam kelompok-kelompok penangkap ikan besar yang dipimpin oleh para pemburu yang paling terampil.

Aliansi serupa mungkin saja ada di Chukotka. Ada kemungkinan bahwa Whale Alley adalah semacam 'klub' untuk kelompok semacam itu: para pemburu datang ke Pulau Yttygran untuk melakukan ritual mereka dan berbagi pengalaman. Menurut para ilmuwan, Whale Alley merupakan tempat perlindungan utama dari sebuah asosiasi besar komunitas pemburu.

Pada abad ke-16 ketika perburuan paus mengalami kemunduran karena cuaca dingin yang tajam, dan paus cenderung tidak berenang ke garis lintang tinggi. Setelahnya pesta perburuan, dan lorong paus bertahap ditinggalkan dan dilupakan, dan tidak ditemukan informasi lainnya pada cerita rakyat Chukchi dan Eskimo. Dan pada pertengahan abad ke-20, penduduknya pindah ke daratan.

Meskipun kini pulau ini tak berpenghuni, dan sulit untuk diakses karena lokasinya yang terpencil, tetap menjadi daya tarik petualang, wisatawan dan peneliti. Pulau ini mulai populer di kalangan wisatawan Barat, terutama kapal pesiar dari Amerika Serikat, berkat kedekatan geografisnya dengan semenanjung tersebut.

Whale Bone Alley saat ini telah menjadi situs yang terdaftar sebagai Warisan Dunia, selain itu pengunjung juga tertarik untuk mempelajari margasatwa lokal di kawasan ini, termasuk burung-burung yang bermigrasi, beruang kutub, dan rubah Kutub Utara.


LAYYIN AQILA | TIMES OF INDIA | ATLAS OBSCURA | ARCTIC RUSSIA TOURISM | EXPRESS UK

  

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus