Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Dewi Perssik Jadi Korban Perilaku Eksibisionisme, Apa Itu?

Penyanyi Dewi Perssik mengaku menjadi korban aksi eksibisionisme Apa itu eksibisionisme, jenis, dan penyebabnya.

17 Desember 2024 | 20.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penyanyi dangdut Dewi Perssik mengumumkan bahwa keluarganya sempat terpapar virus corona pada November 2020. Delapan anggota beserta asisten keluarga Depe juga positif Covid-19. Instagram/@Dewiperssikreal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi dangdut Dewi Perssik mengungkapkan pengalaman tidak menyenangkan yang dialaminya baru-baru ini. Mantan istri Saipul Jamil itu mengaku menjadi korban aksi eksibisionisme oleh seorang pria tak dikenal yang memperlihatkan kelaminnya di depan rumahnya.

Pengalaman ini pertama kali diungkapkan Dewi Persik melalui siaran langsung di akun Instagram pribadinya. Dalam siaran tersebut, ia mengaku risih dengan perilaku tidak wajar beberapa pria yang dianggap mengganggu ketenangan hidupnya.

Karena merasa terganggu, Dewi Perssik langsung mengambil tindakan dengan menghubungi pihak kepolisian untuk menangani masalah ini. Kepada wartawan di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Ahad, 15 Desember 2024, ia menyampaikan fakta mengejutkan mengenai pelaku.

“Beliaunya ternyata orang PNS,” ujar Dewi Perssik.

Dewi menjelaskan bahwa tindakan eksibisionis tersebut telah terjadi dua kali di kediamannya. Setelah kejadian terakhir, Dewi memutuskan untuk menangkap pelaku dan menyerahkannya kepada pihak kepolisian.

Apa Itu Eksibisionis?

Eksibisionisme adalah salah satu bentuk penyimpangan seksual (parafilia) yang membuat seseorang merasa puas secara seksual dengan menunjukkan alat kelamin mereka kepada orang lain tanpa persetujuan. Bahkan, dalam beberapa kasus, pelaku akan merasa semakin bergairah jika melihat korban menunjukkan reaksi jijik atau ketakutan.

Eksibisionisme adalah gangguan perilaku seksual yang lebih sering dialami oleh pria. Meski demikian, kondisi ini juga dapat terjadi pada wanita.

Jenis Perilaku Eksibisionisme

Melansir dari siloamhospital.com, eksibisionisme dapat ditunjukkan melalui berbagai perilaku, antara lain
1. Anasyrma: Membuka pakaian atau mengangkat rok tanpa mengenakan pakaian dalam.

2.Candaulism: Memperlihatkan tubuh pasangan kepada orang lain.

3. Martymachlia: Sengaja menunjukkan aktivitas seksual, seperti masturbasi, di hadapan orang lain.

4. Telephone Scatologia: Melakukan fantasi seksual melalui percakapan telepon tanpa persetujuan pihak lawan bicara.

Jenis Eksibisionis Berdasarkan Target Korban

Gangguan eksibisionisme dapat dikategorikan berdasarkan target korban menjadi
1. Terangsang ketika menunjukkan alat kelamin kepada anak-anak yang belum pubertas.

2. Terangsang saat memperlihatkan alat kelamin kepada orang dewasa.

3. Terangsang ketika menunjukkan alat kelamin kepada anak-anak dan orang dewasa.

Penyebab Gangguan Eksibisionis

Gangguan ini dipicu oleh kombinasi masalah psikologis dan pengaruh lingkungan sosial yang buruk. Penyebab eksibisionisme dibagi menjadi dua jenis utama

a. Eksibisionis Murni: Biasanya muncul di usia remaja akhir hingga dewasa muda akibat minat seksual yang tidak tersalurkan.

b. Eksibisionis Eksklusif: Dipicu oleh kegagalan individu dalam menjalin hubungan romantis atau aktivitas seksual normal.

Faktor lain yang turut memicu gangguan ini antara lain

1. Gangguan kepribadian antisosial.
2. Pedofilia.
3. Hiperseksualitas (kecanduan aktivitas seksual).
4. Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang.
5. Trauma masa kecil.
6. Gangguan kepribadian narsistik.

Diagnosis Gangguan Eksibisionis

Untuk mendiagnosis gangguan eksibisionisme, tenaga medis akan melakukan wawancara mendalam mengenai riwayat perilaku seksual dan peristiwa traumatis pasien. Selain itu, dokter juga akan mengamati perilaku pasien untuk memastikan diagnosis.

Kriteria yang digunakan untuk mendiagnosis eksibisionisme antara lain
1. Munculnya fantasi, niat, atau perilaku menunjukkan alat kelamin selama minimal 6 bulan terakhir.
2. Adanya dorongan seksual yang melibatkan orang lain tanpa persetujuan mereka.
3. Perilaku tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari dan kehidupan sosial penderita.

Sukma Kanthi Nurani berontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Polisi Tangkap Pelaku Eksibisionisme di Bandung, Apa yang Dilakukannya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus