Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Dokter Jantung Sebut Pentingnya Jaga Tekanan Darah yang Normal untuk Hindari Masalah Koroner

Hipertensi adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner sehingga pemilik riwayat kondisi tersebut harus menurunkan tekanan darahnya.

25 Juni 2024 | 21.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Prima Almazini, menyarankan minum obat penurun tekanan darah tinggi sesuai dosis per hari sampai tekanan darah normal di bawah 140 per 90 mmHg. Ia mengatakan hipertensi adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner sehingga pemilik riwayat kondisi tersebut harus menurunkan tekanan darah sampai batas normal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Menurunkannya bisa dengan dua cara. Pertama menerapkan intervensi gaya hidup seperti mengurangi garam dan gula, hingga melakukan aktivitas fisik. Kalau sudah tidak bisa terkontrol juga maka harus dengan obat-obatan. Obat-obatan itu diminum terus-menerus untuk menurunkan tekanan darah sampai batasnya normal 140 per 90," kata Prima dalam seminar daring, Selasa, 25 Juni 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan kalau tekanan darah normal maka kemungkinan mengalami serangan jantung lebih kecil. "Tapi kalau tekanan darah tinggi dibiarkan saja, tidak diobati atau diterapi, maka akan menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah, penyempitan, dan lama-lama bisa menyebabkan penyakit jantung koroner," jelasnya.

Dia mengatakan di dunia, setiap tiga detik ada yang meninggal karena penyakit jantung koroner atau stroke. Di Indonesia, satu dari 10 orang meninggal dunia karena penyakit jantung koroner dan total biaya pelayanan yang dihabiskan penyakit jantung sebesar Rp7,4 triliun atau terbanyak dari seluruh jenis penyakit pada 2016.

"Sehingga kita perlu melakukan upaya-upaya untuk menangani dan juga yang penting adalah untuk mencegah. Selain angka kematian yang tinggi, efeknya terhadap pembiayaan kesehatan juga sangat tinggi," tutur Prima.

Rutin cek tekanan darah
Ia mengingatkan masyarakat secara rutin mengecek tekanan darah, terutama bagi yang berusia 35-40 tahun ke atas dan memiliki riwayat keluarga hipertensi. "Contoh ada ayah, ibu, atau kakek-nenek yang darah tinggi. Maka keturunannya bisa jadi juga menderita darah tinggi sehingga perlu dicek, terutama dalam usia 35 sampai 40 tahun ke atas, perlu dicek secara rutin untuk mengantisipasi secara dini," saran Prima.

Ia juga meminta masyarakat membatasi konsumsi gula kurang dari empat sendok makan per hari, garam kurang dari satu sendok teh per hari, dan batasi makanan berlemak atau digoreng kurang dari lima sendok makan minyak per hari.

"Kurangi garam dan gula saat memasak dan batasi juga konsumsi makanan olahan dan cepat saji. Makan ikan sedikitnya tiga kali per minggu dan makan lima porsi (antara 400 sampai 500 gram) buah-buahan dan sayuran per hari," imbaunya.

Satu porsi yang dimaksud yaitu setara satu buah jeruk, apel, mangga, pisang, atau tiga sendok makan sayur yang sudah dimasak.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus