Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Perut yang makin besar secara tak biasa kemungkinan menandakan gejala asites. Mengutip Healthline, asites biasanya terjadi ketika hati berhenti bekerja secara tepat menyebabkan penumpukan cairan di perut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dokter bisa mendiagnosis kondisi asites ketika lebih dari 25 mililiter cairan menumpuk di dalam perut. Ketika hati tak berfungsi, cairan mengisi ruang antara lapisan perut dan organ.
Apa itu asites?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Asites komplikasi umum dari sirosis, yakni jaringan parut di hati, menurut pedoman klinis dalam Journal of Hepatology. Mengutip Cleveland Clinic, penumpukan cairan berkembang akibat penyakit lain, paling sering sirosis. Penelitian 2021, menemukan kerusakan hati atau sirosis menyumbang sekitar 80 persen kasus asites. Kendati begitu ada pula kondisi lainnya yang bisa menyebabkan asites, seperti:
- Gagal jantung menyebabkan sekitar 3 persen.
- Tuberkulosis menyebabkan sekitar 2 persen.
- Dialisis menyebabkan 1 persen.
- Penyakit pankreas, seperti pankreatitis kronis, menyebabkan 1 persen.
Adapun sekitar 2 persen kasus tersebab penggunaan obat, intravena, kegemukan, kadar kolesterol tinggi, diabetes tipe 2, penyakit ginjal, lesi, ovarium, dan gizi buruk. Ada juga kanker pankreas, hati, dan endometrium.
Beberapa orang memiliki asites hemoragik. Kondisi ini saat darah ada dalam cairan, bisa terjadi bila mengalami kanker hati atau darah dalam cairan getah bening.
Adapun faktor risiko sirosis lebih tinggi terjadi bila telah mengalami hepatitis B kronis dan hepatitis C kronis. Riwayat banyak mengonsumsi alkohol dan penyakit hati berlemak nonalkohol juga mempengaruhi itu.
Mengutip dari Healthline, asites sirosis berkembang ketika tekanan pembuluh yang membawa darah dari organ pencernaan ke hati terlalu tinggi. Saat tekanan meningkat, fungsi ginjal memburuk dan cairan menumpuk di perut. Saat hati berupaya mengelola cairan, kemudian masuk ke rongga perut mengakibatkan asites.
Beberapa jenis kanker juga menyebabkan asites. Kanker peritoneal, misalnya. Sel tumor di peritoneum atau lapisan perut menutupi organ menghasilkan cairan berprotein yang berakibat asites.
Jika mengalami gagal jantung atau ginjal, volume darah di arteri mungkin turun. Kondisi ini memicu perubahan berbagai sistem tubuh yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah ginjal, penyimpanan natrium dan air yang rentan berkembang menjadi asites.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.