Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tujuh bulan lalu, mahasiswi Universitas North Carolina di Chapel Hill, Elizabeth Grace Burton, tewas karena overdosis campuran obat-obatan dan alkohol. Hasil otopsi menunjukkan dara berusia 19 tahun itu tewas akibat cedera otak yang disebabkan gagal jantung karena campuran beracun kokain dan alkohol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sementara itu, otopsi pribadi juga menemukan jejak fentanil dan asam Gamma-Hidroksibutirat (GHB), obat antidepresan yang dikenal dengan efek menenangkan dan euforia. Menurut direktur universitas tersebut, Dean Blackburn, pada September 2023, tiga mahasiswa dan satu alumni tewas karena keracunan fentanil dalam dua tahun terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Fentanil adalah zat opioid sintetis yang diresepkan untuk meredakan nyeri parah. Kekuatannya 50 kali dari heroin dan 100 kali dari morfin. Hanya dengan 2 miligram, atau seujung kecil pensil, bisa sangat mematikan. Karena itulah fentanil digolongkan sebagai obat-obatan setara kokain, metamfetamin, dan heroin -- lebih murah tapi lebih berbahaya, terutama bagi anak muda, remaja, dan mahasiswa.
"Overdosis ini bisa terjadi pada siapa saja, jadi pengingat bahwa obat-obatan yang dijual bebas sering tak bisa diprediksi dan tak aman,"ujar Ryan Marino, dokter dan spesialis obat-obatan di Pusat Medis RS Universitas Cleveland, kepada USA Today.
Kenali gejala dan menghadapinya
Cara terbaik dan satu-satunya untuk menurunkan risiko insiden paparan fentanil adalah dengan menghindari seluruh jenis narkoba. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), tidak berasa dan berbau. Bagaimana mengetahui orang mengalami overdosisi obat terlarang? Gejala meliputi:
-Pupil mengecil
-Susah bernapas
-Kulit terasa dingin
-Tungkai lemah
-Tidak sadarkan diri
-Muntah, atau suara seperti tersedak
-Kulit pucat, keabuan atau kebiruan, bibir dan kuku membiru atau keunguan.
-Tidak bernapas
Jika yakin itu gejala overdosis, CDC menyarankan langkah berikut:
-Hubungi nomor darurat bantuan.
-Berikan nalokson bila memungkinkan, obat yang bisa melawan efek overdosis opioid dan menyelamatkan nyawa, bisa disemprot atau disuntik.
-Buat mereka tetap sadar dan bernapas.
-Baringkan untuk mencegah tersedak.
-Tetap bersama mereka sampai tenaga medis datang.
Hindari menyiram korban dengan air dingin, memukul-mukulnya untuk membuatnya tetap sadar, atau mencoba membuatnya muntah karena akan meningkatkan risiko tersedak.
Pilihan Editor: Bahaya Kelebihan Asupan Vitamin, Keracunan sampai Diare