Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

24 Februari 2024 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Philadelphia adalah salah satu wilayah terbesar di Pennsylvania, Amerika Serikat yang memiliki julukan sebagai kota ‘Zombie’. Julukan ini disematkan bukan karena adanya wabah zombie seperti yang ada dalam film-film, melainkan disebabkan karena masalah yang dihadapi oleh kota ini dalam beberapa tahun terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu wilayah di Philadelphia, Kensington Avenue kerap menjadi sorotan dunia karena memiliki suasana yang mengerikan. Di media sosial misalnya, banyak beredar video yang merekam tingkah aneh penduduk Kensington layaknya seorang zombie.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Julukan kota ‘Zombie’ yang disematkan untuk Philadelphia tentu menimbulkan pertanyaan bagi sebagian orang. Mengingat, Philadelphia pernah menjadi ibu kota Amerika Serikat sebelum akhirnya dipindahkan ke Washington DC. Lantas, apa penyebab Philadelphia disebut sebagai kota zombie? Berikut adalah penjelasanya.

Narkoba dan Kriminalitas

Salah satu alasan utama dibalik julukan "Kota Zombie" adalah epidemi narkoba yang melanda Philadelphia. Kota ini telah lama berjuang melawan masalah penyalahgunaan zat, terutama xylazine, fentanil dan heroin. 

Permasalahan narkoba semakin besar karena di Philadelphia fentanil dan heroin dijual di jalanan dengan harga rendah. Bahkan di tahun 2020, diperkirakan ada 1.200 kasus overdosis obat fatal yang tidak disengaja di Philadelphia. 

Selain heroin dan fentanil, xylazine juga menjadi narkoba yang banyak dipakai. Xylazine merupakan obat penenang hewan yang dikenal sebagai obat zombie atau tranq. Narkoba ini dapat membuat penggunanya mengalami kesurupan atau membuat mereka tidak sadarkan diri untuk jangka waktu yang lama lama. 

Mengutip Fox News, salah satu wilayah di Philadelphia yang memiliki pasar narkoba terbuka adalah Kensington. Di wilayah itu, para penggunanya terang-terangan menyuntik diri mereka di jalanan terbuka. 

Pengguna narkoba biasanya ditandai dengan luka daging yang keropeng atau mengeluarkan cairan akibat xylazine. Beberapa pengguna juga terlihat berkeliaran dalam keadaan pingsan di trotoar. 

Oleh karena itu, Kensington mendapat kecaman internasional karena konsumsi obat-obatan masyarakatnya yang berlebihan. Selain itu, tingginya tingkat penyalahgunaan narkoba telah mengakibatkan gelombang overdosis yang mengancam nyawa penduduk kota, merenggut ribuan nyawa setiap tahunnya. 

Gambaran orang-orang yang terjerumus dalam ketergantungan narkoba di wilayah Philadelphia itu terlihat seperti "zombie". Hingga akhirnya kota tersebut dikelilingi kota zombie karena efek buruk narkoba serta dampak buruk dari krisis narkoba di Philadelphia.

Masalah Kesejahteraan Sosial

Selain masalah narkoba, Philadelphia juga memiliki masalah serius terkait kesejahteraan sosial. Menurut laporan Project Home, setiap tahunnya, organisasi penjangkauan tunawisma di Philadelphia mencatat ada lebih dari 6.000 orang yang tinggal di jalanan, di dalam mobil, gedung-gedung terbengkalai, stasiun kereta api/bus, dan tempat-tempat lain yang tidak dimaksudkan untuk tempat tinggal manusia. 


Bahkan, selama tahun ajaran 2019 - 2020, 3.800 anak dan remaja di Philadelphia mengalami tunawisma. Namun, Departemen Pendidikan Philadelphia menduga sebenarnya jumlah siswa yang mengalami tunawisma lebih tinggi

Banyak wilayah di kota ini menghadapi tantangan dalam hal ketidaksetaraan ekonomi dan kemiskinan. Philadelphia memiliki tingkat kemiskinan 21,7 persen dan menjadi salah satu kemiskinan yang tertinggi di Amerika. Dari total 21,7 persen, sebanyak 11,7 persen masyarakat Philadelphia hidup dalam kemiskinan parah pada tahun 2021, dengan pendapatan di bawah 50 persen dari batas kemiskinan federal.

Tingginya tingkat pengangguran dan ketidakstabilan ekonomi di antara penduduk kota juga telah menyebabkan ketegangan sosial dan meningkatnya kejahatan jalanan. Di Philadelphia, seseorang harus bekerja 86 jam per minggu dengan upah minimum per jam sebesar $7,25 untuk bisa menyewa apartemen sederhana dengan satu kamar tidur.

Masalah perumahan juga menjadi faktor mengapa Philadelphia disebut "Kota Zombie". Banyak warga kota yang tinggal di lingkungan yang tidak layak, tanpa akses yang memadai terhadap perumahan yang terjangkau. Tingkat perumahan yang tidak stabil dan kurangnya fasilitas perumahan yang memadai telah menyebabkan kondisi yang tidak manusiawi bagi sebagian besar penduduk kota.

Hampir setengah (48,9 persen) penduduk Philadelphia harus menyisihkan lebih  dari 30 persen pendapatan mereka hanya untuk sewa. Hanya ada 38 unit rumah terjangkau untuk setiap 100 rumah tangga berpendapatan sangat rendah.

RIZKI DEWI AYU | SKY NEWS | FOX NEWS | PROJECT HOME.ORG

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus