Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Film Terima Kasih Cinta yang disutradarai Tema Patrosza mulai ditayangkan 17 Januari 2019. Film ini diangkat dari kisah nyata yang diadaptasi dari novel 728 Hari karya Djono W. Oesman, tentang seorang gadis yang berjuang melawan penyakit lupus. Apa itu penyakit lupus?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca juga: Lupus Juga Bisa Disebabkan Faktor Keturunan, Ini Kata Pakar
Di laman Mayo Clinic, disebutkan bahwa penyakit lupus adalah penyakit autoimun sistemik yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ sendiri. Berbeda dengan HIV/AIDS yang sistem imunnya nyaris tidak bekerja, sistem imun pada pasien lupus justru terbilang terlalu aktif. Peradangan yang disebabkan oleh lupus dapat mempengaruhi banyak sistem tubuh, termasuk persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.
Penyakit ini termasuk serius. Sayangnya, lupus sulit didiagnosis karena gejalanya sering serupa dengan penyakit lain. Tanda lupus yang paling khas adalah ruam wajah menyerupai sayap kupu-kupu yang membentang di kedua pipi. Gejala ini dialami sebagian besar pasien lupus, tetapi tidak semuanya.
Sebagian kecil orang terlahir dengan kecenderungan lupus, yang mungkin bisa berkembang jika dipicu oleh infeksi, obat-obatan tertentu, atau sinar matahari.
Seperti penyakit lainnya, kondisi penyakit ini beragam dari yang ringan hingga mengancam jiwa. Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini, perawatan yang medis yang baik dapat membantu mengendalikan gejalanya. Itu membuat pasien dapat hidup secara penuh.
Di Indonesia, penyakit lupus belum dikenal masyarakat banyak. Film ini berupaya mengedukasi masyarakat mengenai penyakit ini, juga mengajak berempati pada penderitanya.
Baca juga: Jumlah Penderita Lupus Naik 2 Kali Lipat, Waspada 4 Gejala Ini
ANTARA | MAYO CLINIC
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini