Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Orang dengan gangguan kepribadian narsistik merasa dirinya penting secara berlebihan. Sikapnya cenderung kurang empati terhadap orang lain juga ingin perhatian dan pujian. Namun, di balik kepercayaan diri yang ekstrem. Orang dengan kepribadian narsistik memiliki harga diri yang rapuh dan antikritik, sebagaimana dikutip dari Mayo Clinic.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gangguan kepribadian narsistik rentan menyebabkan banyak masalah jika tak dikendalikan. Adapun di antaranya masalah hubungan, pekerjaan, keuangan dan kehidupan sehari-hari. Orang narsistik bisa sedih dan kecewa saat orang lain tidak memperhatikannya.
Ciri gangguan kepribadian narsisitik
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Medical News Today, gejala umum gangguan narsistik, yaitu:
1. Mendambakan perhatian dan kekaguman. Harga diri rapuh dan mudah kecewa ketika tidak mendapat sanjungan.
2. Merasa superioritas yang berlebihan dan melebih-lebihkan kedekatan dengan orang lain. Itu terutama mereka yang memiliki kekayaan atau status sosial tinggi.
3. Berlebihan membicarakan prestasi dan bakat sambil meremehkan pencapaian orang lain.
4. Senang dengan kesuksesan, kekuatan, kecemerlangan, keindahan, atau cinta yang ideal.
5. Terlalu percaya diri memiliki keunikan, keistimewaan dan merasa berhak mengambil keuntungan dari orang lain.
6. Tak mau dan tidak mampu memahami perasaan dan kebutuhan orang lain. Selalu merasa orang lain cemburu terhadap dirinya.
7. Berperilaku angkuh, sombong, dan arogan di luar batas. Selalu menceritakan dirinya, tapi tidak peduli cerita orang lain.
Jenis gangguan kepribadian narsistik
Mengutip Psychology Today, ada dua jenis narsistik, yaitu muluk (terbuka) dan rentan (terselubung). Narsistik muluk ditandai ekstroversi, kepercayaan diri, mencari perhatian, dan agresi. Narsistik rentan ditandai dengan introversi, sensitivitas tinggi, emosi negatif dan kebutuhan akan pengakuan dan kepastian yang konstan.
Penyebab gangguan kepribadian narsistik
Merujuk Cleveland Clinic, belum diketahui penyebab pasti gangguan kepribadian narsistik. Tapi, dimungkinkan kombinasi dari berbagai faktor. Trauma masa kecil, seperti pelecehan fisik, seksual dan verbal. Hubungan tidak baik dengan orang tua, teman dan kerabat. Hipersensitif dan berkepribadian temperamen.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.