Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Metode ERACS atau Enhanced Recovery After Cesarean Section adalah pendekatan terbaru dalam tindakan operasi caesar. Namun, seperti metode medis lainnya, ERACS juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari publikasi Universitas Syiah Kuala, salah satu kelemahan utama dari metode ERACS adalah tidak semua ibu yang menjalani operasi caesar memenuhi syarat atau cocok untuk metode ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa kasus, seperti komplikasi medis tertentu atau kondisi bayi, mungkin memerlukan perawatan yang lebih tradisional. Ini berarti bahwa ERACS tidak selalu dapat diterapkan secara universal.
Metode ERACS melibatkan serangkaian langkah tambahan yang mungkin memperpanjang waktu operasi. Meskipun ini bisa mengurangi trauma pada tubuh ibu, prosedur yang lebih lama dapat meningkatkan risiko komplikasi operasi.
Dilansir dari laman EMC Healthcare, untuk menerapkan metode ERACS, sangat diperlukan sumber daya tambahan, termasuk pelatihan medis yang lebih intensif dan peralatan yang lebih canggih.
Hal ini menyebabkan tidak tersedianya metode ERACS di seluruh fasilitas kesehatan, terutama di daerah yang kurang berkembang. Lagi pula, prosedur medis yang lebih maju seperti ERACS biasanya memiliki biaya yang lebih tinggi daripada prosedur tradisional.
Meskipun ERACS sering dikaitkan dengan pemulihan yang lebih cepat, ini tidak selalu terjadi dalam setiap kasus. Beberapa ibu mungkin tetap mengalami pemulihan yang lambat atau komplikasi, meski telah menjalani prosedur ERACS.
Pilihan Editor: Ini Keuntungan Melahirkan dengan Metode ERACS