Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Hari Air Sedunia, Simak 4 Mitos dan Fakta Minum Air Putih

Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret. Simak mitos dan fakta tentang minum air putih.

22 Maret 2020 | 20.36 WIB

Ilustrasi wanita minuma air mineral atau air putih. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi wanita minuma air mineral atau air putih. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret demi meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola dan mengkonsumsi sumber air bersih.

Ada beberapa mitos atau fakta seputar air putih yang kita minum. Sebagai bentuk edukasi di hari baik ini, berikut adalah empat diantaranya seperti dilansir dari situs Everyday Health dan NPR.

  1. Mitos 1: Minum air putih bisa membersihkan racun
    Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan pernyataan bahwa mengkonsumsi air putih bisa membersihkan racun di dalam tubuh.

    Faktanya, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Sebab tempat membersihkan racun itu terdapat pada organ ginjal. Memang mengkonsumsi air putih bisa membantu kerja ginjal dalam membuang racun. Tapi hal ini percuma saja jika kita menunda buang air kecil. Sebab tubuh akan menahan racun daripada mengeluarkannya.

    “Jadi untuk mendapatkan hasil sempurna, bukan mengkonsumsi air putih saja yang diperhatikan, tapi didukung dengan mengeluarkannya lewat air seni secara teratur,” kata dokter dari University of Chicago Kovler Amy Hess-Fischl.

  2. Mitos 2: Minuman kemasan sebabkan kerusakan gigi
    Banyak yang percaya bahwa mengkonsumsi minuman kemasan bisa menyebabkan kerusakan gigi. Ini dikarenakan tidak adanya kandungan fluoride pada minuman kemasan, yang padahal berfungsi untuk menjaga kesehatan gigi.

    “Fluoride memang elemen penting dalam mineralisasi tulang dan gigi. Tapi kerusakan gigi lebih cepat dan permanen jika didukung dengan sikap tidak baik seperti membuka tutup botol lewat gigi dan mengkonsumsi makanan terlalu manis,” kata penulis The African American Guide To Living Well With Diabetes dan seorang ahli gizi bersertifikat di New York City Constance Brown-Riggs.

  3. Mitos 3: Konsumsi air setiap orang harus 8 gelas sehari
    Perintah yang satu ini tentu masih sering digaungkan kepada orang-orang di sekitar dan diri sendiri. Sebenarnya konsumsi air setiap orang itu berbeda, tergantung jenis kelamin, usia dan aktivitas mereka. Namun idealnya, Institute of Medicine menyebutkan bahwa wanita membutuhkan sekitar dua liter atau delapan gelas sehari dan pria sekitar tiga liter atau 12 gelas sehari cairan apa pun, bukan hanya air.

    "Tidak ada yang mengetahui dari mana 'delapan gelas air' ini berasal. Tapi saya percaya itu berasal dari rekomendasi harian lama yang mencocokkan kebutuhan air dengan kebutuhan kalori," kata direktur Program Nutrisi dan Diet di Universitas New Haven, Georgia Chavent.

  4. Mitos 4: Minum air putih bisa jaga kelembaban kulit
    Sesuai dengan fungsinya, air pun dipercaya ampuh untuk menjaga kelembaban kulit. Sayangnya, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Sebab Hess-Fischl mengatakan bahwa ini hanya terjadi pada orang dengan dehidrasi parah sehingga minum air bisa mencegah kulit kering.

    Namun dalam menjaga kelembaban kulit, air bukanlah satu-satunya faktor penentu. Adapun faktor lain seperti cara pembersihan kulit, suasana lingkungan hingga jumlah kelenjar minyak. “Lagipula air yang dikonsumsi secara internal tidak akan langsung mencapai epidermis (lapisan atas kulit)," katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | EVERYDAYHEALTH | NPR

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus