Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Hari Hepatitis Sedunia dan Harapan di Baliknya

Setiap 28 Juli diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia. Berikut beberapa target terkait hepatitis yang ingin dicapai pada 2030.

28 Juli 2024 | 21.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Hari Hepatitis Sedunia. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Hepatitis Sedunia diperingati setiap 28 Juli untuk meningkatkan kesadaran terhadap virus hepatitis penyebab peradangan hati yang dapat berujung pada penyakit parah dan kanker hati. Melansir laman WHO, 28 Juli merupakan hari ulang tahun ilmuwan pemenang hadiah Nobel Dr. Baruch Blumberg. Blumberg adalah penemu virus hepatitis B sekaligus mengembangkan uji diagnostik serta vaksin untuk virus tersebut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada lima jenis utama virus hepatitis, yakni A, B, C, D, dan E. Hepatitis B dan C merupakan infeksi paling umum sekaligus menyebabkan 1,3 juta kematian dan 2,2 juta infeksi baru per tahun. Pada umumnya, sebagian besar infeksi hepatitis akut menyebabkan penyakit ringan dan bahkan tidak terdeteksi. Tetapi dalam beberapa kasus, mereka dapat menyebabkan komplikasi dan berakibat fatal. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada 2019, WHO memperkirakan sebanyak 78.000 kematian terjadi di seluruh dunia karena komplikasi infeksi hepatitis A hingga E akut. Karena itu, dunia internasional melalui WHO terus berupaya memprioritaskan eliminasi infeksi hepatitis menular B, C, dan D untuk mencapai eliminasi hepatitis pada 2030. Pasalnya, tidak seperti hepatitis virus akut, tiga infeksi ini menyebabkan hepatitis kronis yang berlangsung selama beberapa dekade dan mengakibatkan lebih dari 1 juta kematian per tahun akibat sirosis dan kanker hati.

Cegah melalui vaksinasi
Meski demikian, beberapa jenis hepatitis dapat dicegah melalui vaksinasi. Sebuah penelitian oleh WHO menemukan sekitar 4,5 juta kematian dini dapat dicegah di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah pada 2030 melalui vaksinasi, tes diagnostik, obat-obatan, dan kampanye pendidikan. 

Adapun strategi hepatitis global WHO yang didukung semua negara anggota  bertujuan untuk mengurangi infeksi hepatitis baru hingga 90 persen dan kematian hingga 65 persen antara 2016 dan 2030. Oleh sebab itu, WHO menyerukan pada banyak negara untuk mencapai beberapa target terkait hepatitis sebagai berikut:

-Mengurangi infeksi baru hepatitis B dan C sebesar 90 persen.
-Mengurangi kematian terkait hepatitis akibat sirosis hati dan kanker sebesar 65 persen.
-Memastikan setidaknya 90 persen orang dengan virus hepatitis B dan C didiagnosis.
-Setidaknya 80 persen pasien yang memenuhi syarat menerima perawatan dan pengobatan yang tepat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus