Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jangan pernah remehkan peradangan hati alias hepatitis. Pasalnya, hati merupakan salah satu organ yang memiliki peran vital bagi manusia. Hati atau liver ini memiliki fungsi untuk membersihkan darah dari zat beracun, menyerap lemak, dan mendaur ulang sel-sel darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai organ vital pada tubuh, hati juga tidak luput dari risiko untuk mengalami masalah. Salah satu masalah pada hati adalah peradangan hati atau hepatitis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan World Health Organization, disebutkan bahwa terdapat 2 milyar penduduk dunia yang mengidap penyakit hepatitis dan 1,4 juta diantaranya mengalami kematian.Karenanya, penyakit ini termasuk dalam kategori penyakit menular berbahaya.
Secara umum, hepatitis terbagi ke dalam dua jenis, yaitu hepatitis akut dan kronis. Hepatitis akut adalah hepatitis yang terjadi dalam waktu singkat. Sedangkan, hepatitis kronis adalah hepatitis yang dialami dalam jangka waktu lebih lama.
Hepatitis disebabkan oleh banyak faktor dan salah satu faktor yang menjadi salah satu penyebab hepatitis adalah infeksi virus. Virus-virus yang dapat menyebabkan hepatitis, antara lain virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis E (HEV). Lalu bagiamana cara mengobati hepatitis?
Pengobatan Hepatitis Secara Farmasi
Melansir laman Primaya Hospital, disebutkan bahwa banyak dokter akan memberikan obat-obatan farmakologis sesuai dengan kondisi pasien dan jenis virus hepatitis yang menginfeksi. Pasien hepatitis akut (A dan E) biasanya tidak memerlukan obat karena sistem kekebalan tubuh dapat melawan infeksi virus tersebut. Pasien hanya akan diminta beristirahat dan minum air putih dengan cukup.
Sedangkan obat hepatitis B biasanya hanya diberikan jika penyakit sudah menjadi kronis. Contohnya entecavir, tenofovir, lamivudine, adefovir, telbivudine dan golongan interferon (injeksi pegylated interferon (Peg-IFN). Hepatitis D umumnya menginfeksi bersama hepatitis B sehingga penanganannya bersamaan.
Adapun obat penyakit hepatitis C difokuskan untuk mencegah virus menggandakan diri dan mematikan virus yang ada di aliran darah baik dengan injeksi pegylated interferon (Peg-IFN) maupun direct-acting antiviral (DAA) tablet. Direct-acting antiviral tablet ini merupakan obat sangat aman dan efektif pada pengobatan hepatitis C, oleh karena waktu pengobatan pendek sekitar 12 hingga 24 minggu dan efek samping yang minimal jika dibandingkan interferon. Beberapa obat golongan DAA yang telah di rekomendasikan dan sebagian telah beredar di Indonesia dengan penggunaan tunggal maupun kombinasi yaitu ; sofosbuvir, simeprevir, dan daclatasvir, Velpatasvir, Elbasvir, Grazoprevir dan Ledipasvir.
Pengobatan Hepatitis Secara Alami
Selain melalui berbagai obat-obatan, hepatitis juga dapat diobati dengan menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia di alam. Melansir laman Primaya Hospital, berikut adalah beberapa contoh obat hepatitis alami:
- Sylmarin: hasil pengolahan bibit tanaman Silybum marianum ini dipakai untuk mengobati penyakit hati sejak ribuan tahun lalu. Obat alami yang kerap disebut milk thistle ini mengandung banyak antioksidan.
- Schisandra: ini tanaman beri-berian asal Cina yang kaya akan kandungan antioksidan, anti-peradangan, dan antivirus. Banyak obat tradisional Cina yang menggunakan tanaman herba ini sebagai bahan pembuatan.
- Kunyit: tanaman ini lazim menjadi bahan obat sekaligus bahan masakan. Kunyit mengandung curcumin yang disebut berguna untuk merawat penyakit hati.
- Akar dandelion: dandelion adalah tanaman bunga yang memiliki kandungan hepatoprotrektif yang dapat melindungi kesehatan hati.
- Teh hijau: teh hijau sudah puluhan ribu tahun menjadi bahan obat tradisional Cina. Kandungan antioksidan teh hijau bisa membantu mengurangi peradangan.
- Bupleurum: tanaman ini banyak digunakan sebagai bahan obat herbal Cina dan Jepang, antara lain untuk mengobati penyakit hati.
- Akar manis: banyak kebudayaan negara yang memakai akar manis sebagai bahan obat. Akar manis dipercaya memiliki kandungan yang dapat menjaga kesehatan tubuh, termasuk menangani infeksi hepatitis.
Pilihan editor : Lebih Detil Apa Itu Penyakit Hepatitis