Hari Persahabatan, Penting untuk Kesehatan Mental

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan empati antar manusia penting dipertahankan demi kedamaian dunia. Untuk itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menetapkan 30 Juli sebagai Hari Persahabatan Sedunia.

Hari Persahabatan Sedunia, pertama kali dirayakan secara resmi oleh PBB pada tahun 2011. PBB menganggap semakin banyaknya tantangan yang menyebabkan perpecahan di dunia seperti rasisme, kekerasan, kemiskinan, dan pelanggaran hak asasi manusia, kedekatan antar umat manusia perlu kembali dirayakan dan dibina.

Dengan rasa pertemanan yang kuat, organisasi dunia itu menilai kepercayaan antar manusia secara khusus dan antar negara secara umum, bisa terbentuk dan pada akhirnya, solidaritas antar penduduk bisa memicu rasa saling bantu. Persahabatan akan memangkas jarak yang ditimbulkan oleh perbedaan agama, ras, dan budaya, dengan menjadi jembatan yang mendekatkan individu di masing-masing komunitas tersebut.

Dengan adanya hari persahabatan sedunia ini, PBB berharap bahwa pemerintah, organisasi, hingga individu, merayakannya dengan saling berdialog dan mendekatkan diri agar konflik-konflik yang rawan muncul, bisa dihindari.

Tahukah Anda kalau memiliki sahabat baik ternyata berdampak positif pada kesehatan, khususnya kesehatan mental? Sahabat bisa mendampingi kita kala sulit dan mencegah kita merasakan kesepian, sehingga hati dan mental bisa tetap tenang.

Tak hanya itu, memiliki orang terdekat yang bisa dipercaya juga akan memberikan manfaat berikut:

1. Meningkatkan rasa dibutuhkan, sehingga hidup lebih bermakna
2. Membuat hidup terasa lebih bahagia
3. Mengurangi stres
4. Meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri
5. Membantu Anda menghadapi trauma yang didapatkan dari kejadian pahit dalam hidup
6. Teman bisa menjadi pengaruh positif dalam hidup, seperti membuat kita mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dengan berolahraga bersama
7. Selamat hari persahabatan sedunia, untuk Anda semua yang ingin merayakan. Semoga hari ini menjadi hari yang menyenangkan.