Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pantai Sanur, siapa yang belum tahu kawasan kondang di Puau Bali, ini? Turis selalu ramai di sepanjang Pantai Merta Sari Sanur hingga Pantai Matahari Terbit Sanur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sanur bukan hanya pantai. Di sini juga ada dua menu yang sangat layak dicicipi di dua rumah makan favorit para wisatawan. Keduanya adalah Rumah Makan Mak Beng dan Warung Men Weti. Siap-siaplah antre, karena dua empat ini selalu banyak pengunjung
- Rumah Makan Mak Beng
Lokasinya tidak jauh dari titik keberangkatan speedboat menuju Nusa Lembongan, Ceningan atau Penida. Tepatnya di Jalan Hang Tuah nomor 45, Sanur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Buka pukul 08.00 hingga pukul 21.00, tapi keramaian terjadi saat makan siang. Apalagi di musim liburan.
Hanya dua menu yang disodorkan oleh Mak Beng yang memulai usahanya pada 1941 ini. Yakni, ikan goreng dengan sambal dan sup ikan.
Satu paket terdiri dari sup ikan yang cukup bening dan segar serta ikan goreng plus nasi dan sambal. Namun ada juga yang memilih paket nasi dengan sup ikan seharga Rp 45 ribu, atau nasi plus ikan goreng yang garing pun dipatok harga yang sama.
2. Warung Men WetiSuasana warung makan Men Weti di Pantai Sanur, Bali. Tempo/Rita Naruswari
Di Jalan Segara Ayu ada warung sederhana lain yang juga diburu turis maupun penduduk setempat. Berlokasi tak jauh dari pantai dan pasar kerajinan, warung Men (Ibu) Weti hanya terdiri atas satu meja yang penuh dengan beberapa baskom besar.
Isinya tak lain ialah urap, telur pedas, sambal, ayam suwir, urap, sate lilit, kerupuk kulit ayam, olahan ikan laut, dan lain-lain yang merupakan perpaduan sajian nasi campur Bali.
Tentunya semua jenis menu itu ditambahkan sambal khas Bali. Satu porsi rata-rata Rp 25 ribu. Harga bergantung pada pilihan lauknya.
Sebaiknya datang sebelum pukul 12.00 karena banyak diburu untuk menu sarapan. Lagi pula warung dibuka mulai pukul 06.00.
Men Weti yang mendirikan warung ini pada 1970-an telah meninggal pada 2 April 2017, dan usaha ini terus dilanjutkan oleh anaknya.