Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Hubungan Cinta: Apa Itu Empty Love dan Ciri-cirinya?

Pada kasus empty love, hubungan cinta tersebut didasari dengan komitmen namun tanpa dibarengi keintiman atau gairah.

16 Juni 2023 | 16.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi berjalan saat jenuh (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan cinta atau asmara yang sehat banyak diamini sebagai hubungan yang berlandaskan gairah cinta dan perasaan ingin saling melengkapi. Namun, dalam suatu hubungan, dapat terjadi suatu situasi berkurang atau bahkan memudarnya gairah tersebut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir Good Men Project, kondisi ini yang disebut empty love oleh Robert J. Sternberg, psikiatris terkemuka di Amerika Serikat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam Triangular Theory of Love yang dicetusnya, Robert memaparkan bahwa cinta yang ideal mesti dilengkapi dengan gairah, keintiman, dan komitmen. Ketika satu atau lebih dari aspek ini kurang atau tidak mencukupi, hubungan terasa tidak lengkap, tidak memuaskan dan stagnan. Pada kasus empty love, hubungan didasari dengan komitmen  namun tanpa dibarengi keintiman atau gairah.

Dalam menjalani hubungan, Robert meyakini idealnya hubungan percintaan berisi dua orang yang secara positif mendorong untuk mencapai versi terbaik dari diri mereka. Hubungan ini akan membuat setiap individu merasakan timbal balik berupa terpenuhinya kebutuhan emosional.

Empty love akan membuat salah satu atau bahkan keduanya tidak lagi merasakan kebutuhan emosional yang berdampak hubungan menjadi tidak terarah dan hampa. 

Ciri-ciri Hubungan Cinta Empty Love 

  1. Hubungan dilihat sebagai keharusan bukan keinginan 

Erik Erikson, seorang psikolog melihat kedekatan sebagai faktor utama yang dicari dan dipelajari semasa muda. Jika kedekatan yang sehat terbentuk sejak dini, maka hubungan akan lebih konsisten. 

  1. Kerap Membandingkan Hubungan Saat Ini dengan Masa Lalu 

Ketika seseorang kerap menganggap hubungan saat ini sebagai sesuatu yang kurang dengan membandingkannya dengan hubungan di masa lalu, motivasi dalam menjalani hubungan itu mungkin salah.  

  1. Cenderung menghindari konflik 

Beberapa hal bisa terasa tegang jika pasangan berusaha menghindari konflik, berusaha menghindari komunikasi, atau terlalu keras untuk menjalin hubungan. 

  1. Adanya rasa canggung terhadap pasangan 

Seseorang dalam hubungan cinta akan merasa cemas atau tidak nyaman saat mengatakan atau mendengar sesuatu dari pasangannya. 

  1. Merasa jenuh dan tidak peduli 

Pasangan akan menunjukkan bentuk tidak minat saat merespons interaksi. Contohnya  Hal ini akan menimbulkan rasa bosan dalam hubungan. 

Situasi ini memicu hormon stres yang menyebabkan sejumlah efek seperti sulit tidur, kewaspadaan berlebihan, mudah tersinggung, dan biasanya merasa tertekan secara internal seperti dikutip dari Psychology Today 

  1. Merasa Lebih Kesepian Bersama Pasangan daripada Sendiri.

Dikarenakan cinta dan keintiman yang penuh gairah memiliki porsi yang kurang dalam hubungan ini, praktis hubungan cinta hanya dihubungkan oleh kewajiban dan komitmen. Mereka yang mengalami hal ini mungkin merasa tidak dapat berpaling kepada pasangannya pada saat dibutuhkan dan banyak yang tidak menganggap pasangan mereka sebagai orang pertama yang mereka datangi dengan kabar baik. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus