Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia akan merayakan Hari Kemerdekaan ke-73 pada 17 Agustus 2018. Berbagai lomba digelar untuk merayakan HUT RI itu. Salah satu yang paling populer adalah lomba makan kerupuk.
Baca: HUT RI, Hotel di Solo Raya Tawarkan Promo dan Menu Makanan Baru
Lomba itu pun tidak hanya dilakukan masyarakat Indonesia, tapi juga sangat terkenal dan dilakukan para warga negara asing, yang ikut memeriahkan Hari Kemerdekaan. Bagaimana lomba makan kerupuk dilihat dari kandungan gizinya? "Kerupuk buat keriaan (Hari Kemerdekaan), sih, ya, sudah, lah, ya. Yang menjadi masalah adalah bila kerupuk menjadi hidangan wajib setiap kali makan," kata ahli gizi, Tan Shot Yen, saat dihubungi Tempo pada 16 Agustus 2018.
Sejumlah prajurit US Navy mengikuti lomba makan kerupuk untuk merayakan HUT ke-71 RI di SDN 406 Cemandi, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, 16 Agustus 2016. Lomba ini dilakukan di sela-sela kegiatan membangun ruangan kelas. ANTARA/M Risyal Hidayat
Menurut Tan, bila seseorang merasa harus ada kerupuk saat makan, orang itu dikhawatirkan kecanduan makanan tersebut. "Takutnya jadi kecanduan, bukan kebutuhan. Sama seperti setelah makan harus merokok. Sebenarnya badannya butuh atau kecanduan memanggil?" ujarnya.
Tan mengatakan kerupuk kurang memiliki kandungan gizi yang baik. Kerupuk rata-rata terbuat dari tepung dan mengandung monosodium glutamat atau penyedap rasa. Kerupuk adalah karbohidrat sederhana yang terbuat dari tepung. Ketika masuk ke tubuh dan tidak beraktivitas, maka ia akan berubah menjadi lemak.
Dari segi proses pembuatannya, biasanya kerupuk itu digoreng dengan banyak minyak. Jumlah kalori akan meningkat drastis ketika sebuah penganan diproses dengan digoreng.
Sejumlah mahasiswa asing ikut berpartisipasi pada perlombaan makan kerupuk memperingati HUT ke-64 RI di Perkampungan Betawi, Setu Babakan, Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin (17/8). Foto: TEMPO/Panca Syurkani
Satu buah kerupuk putih yang biasa dimakan bisa mengandung sekitar 100-150 kalori. Ukuran tersebut sama dengan satu takaran nasi atau setengah piring nasi. Tidak jarang orang yang sedang menjalani diet cenderung dilarang mengkonsumsi kerupuk oleh para dokter. "Bisa dikatakan kerupuk itu double burden, lho," ucapnya menyimpulkan penjelasan itu.
Baca: HUT RI Ke 73, Gubernur BI dan Jajarannya Ziarah ke Taman Makam
Tan mengatakan, dalam merayakan HUT RI, sebenarnya ada banyak cara baik yang bisa dilakukan dalam mengedepankan kandungan gizi tinggi. Selain dengan menentukan permainan yang mempelajari makanan dengan gizi baik, bisa juga dengan tidak menyiapkan hadiah makanan dalam setiap perlombaan. "Reward bisa dalam bentuk aneka hal. Buat anak, mulai dari pujian hingga kebutuhan sehari-hari, seperti peralatan mandi, buku, mainan edukasi, alat sekolah, wadah bekal, bahkan hadiah bisa memuat 'pesan'," tuturnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini