Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Ikut Tiga Lomba di HUT RI Ini? Waspada Cedera

Ada berbagai lomba yang dimainkan orang dalam merayakan HUT RI. Simak pentingnya waspada agar tidak cedera dalam melakukan 3 lomba ini.

18 Agustus 2018 | 08.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Lomba tarik tambang yang dilakukan WNI di Athena, Yunani, menyambut HUT RI ke-73. Sumber: dokumen KBRI Athena, Yunani.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam merayakan Hari Ulang Tahun RI ke 73, ada berbagai cara dilakukan masyarakat. Ada yang menghiasi rumah atau gedungnya dengan nuansa merah putih. Ada yang mengunggah berbagai hal tentang semangat kemerdekaan di media sosial. Ada pula yang sengaja mengenakan pakaian khas nusantara untuk mengingat tentang keberagaman adat nusantara. Hal yang paling sering dilakukan dalam merayakan HUT RI adalah membuat mengikuti berbagai perlombaan.

Baca: Pembawa Baki Paskibraka Nasional 2018 Tampil Cantik Natural

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tiga lomba ini, yaitu bakiak, panjat pinang, dan tarik tambang, adalah permainan yang cukup populer untuk dimainkan pada hari kemerdekaan. Sorak sorai anak dan masyarakat biasanya mengiringi para peserta yang mengikuti lomba ini. Walau begitu, tidak banyak yang waspada terhadap berbagai cedera yang kemungkinan terjadi dalam melakukan kegiatan ini.

Ilustrasi permainan tradisional bakiak. Dok. TEMPO/Fully Syafi

Dokter Spesialis Olahraga Michael Triangto mengatakan ketika seseorang berkompetisi untuk menang, seperti dalam lomba Agustusan, mereka akan mengeluarkan kemampuan mereka di atas kemampuannya. Bagi atlet, hal ini tidak masalah karena para atlet sudah melatih fisik dan mental mereka untuk menghindari berbagai cedera dalam kegiatan olahraganya. Namun bagi para peserta lomba HUT RI, yang kebanyakan adalah orang awam dan kemungkinan jarang berolahraga, mengikuti lomba itu bisa kemungkinan mengakibatkan cedera. "Sayangnya, para peserta lomba kebanyakan adalah amatiran, yang kemungkinan jarang berolahraga, daya ledak otot tidak ada. Kemungkinan cedera mereka masih tinggi," kata Michael pada 16 Agustus 2018. Berikut adalah beberapa cedera yang bisa diakibatkan 3 permainan populer dalam lomba HUT RI ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Bakiak
Lomba Bakiak adalah lomba dimana para peserta lomba yang biasanya berjumlah 3-4 orang disatukan kakinya dalam sebuah papan. Satu kelompok itu diminta kompak melangkah agar bisa mencapai garis finish paling cepat dibandingkan kelompok lawan. Kesinkronan langkah kaki para peserta lomba bakiak adalah hal yang utama.

Peserta terjatuh saat mengikuti lomba bakiak dalam peringatan HUT RI ke-71 di Lapas kelas IIA Cipinang, Jakarta, 15 Agustus 2016. Tempo/Dian Triyuli Handoko

Risiko Bakiak
Pada saat para peserta tidak melangkah secara sinkron, maka ada kemungkinan salah satu peserta harus menahan pergelangan kakinya. Saat langkah satu regu itu tidak terkontrol karena tidak seirama, maka kemungkinan pergelangan kaki akan terpuntir. Oto pada pergelangan kakinya juga bisa sobek. Derajat kecelakaan akibat kaki terpuntir itu bisa pada tingkat ringan atau tingkat parah. "Itu derajat masalahnya bisa dari yangg ringan hanya otot yang ketarik alias cedera karena peregangan yang berlebihan atau strain, ada pula otot yang robek alias sprain.

Otot juga bisa sobek di daerah tumit, otot atau tendon achiles. Michael menganalogikan saat melangkah seseorang bisa 40 sentimeter sedangkan teman-temannya melangkah 50 senti, tendon achiles, di tumit, tertarik, sobek dan putus. "Para peserta lomba bakiak juga harus waspada karena bila ada yang jatuh maka ada kemungkinan orang itu mengalami oke

Baca: Imam Nahrawi Ajak Siswa Pemanjat Tiang Bendera Nonton Asian Games



2. Panjat Pinang,
Lomba panjat pinang juga permainan yang dilakukan per regu. Satu regu yang terdiri dari 3-4 orang harus membentuk formasi untuk memanjat batang pohon pinang yang biasanya dilumuri oli. Karena tidak bisa memanjatnya, maka biasanya para peserta akan saling bertumpu pada satu orang hingga bisa membuat formasi yang tinggi dan bisa mengambil berbagai hadiah yang dipasang di ujung pohon pinang.

Risiko panjat pinang
Michael mengatakan pemain yang berada paling bawah dan menahan beban teman-temannya kemungkinan besar memiliki risiko cedera paling tinggi. Orang yang paling bawah itu bisa merasakan masalah dalam tulang belakangnya. "Bayangkan dia menahan 4 orang di bahunya, maka terjadi tekanan pada tulang belajangnya," kata Michael. Tekanan itu bisa menimbulkan keretakan tulang dan Hernia Nukleus Pulposus atau kondisi ketika bantalan atau cakram di antara vertebrata (tulang belakang) keluar dari posisi semula dan menjepit saraf.

Peserta lomba panjat pinang mencoba melepaskan ikatan hadiah sepeda usai berhasil memanjat pohon pinang dalam rangka peringatan HUT RI ke 72 di Karnaval Ancol, Jakarta, 17 Agustus 2017. TEMPO/Amston Probel

Bagi orang yang paling tinggi dan harus memanjat dengan oli di pohon pinang demi menggapai hadiah, maka bisa saja peserta paling atas mengalami otot paha yang sobek. Alasannya bisa saja saat dia terlalu bersemangat untuk melakukan rentangan yang berlebihan. "Bila otot paha bermasalah, jalannya bisa tidak normal, dan bila sudah parah perlu juga untuk melakukan operasi.

Belum lagi bila orang paling atas terjatuh ke tanah saat melakukan panjat pinang. Bila rata-rata setiap peserta tingginya 160 sentimeter, maka ada kemungkinan orang paling atas akan jatuh pada ketinggian 6,4 meter. "Bila orang itu jatuh dengan ketinggian 6,4 meter, beberapa cedera yang akan dialaminya adalah dislokasi bahu, cedera kepala, tulang retak, masalah sendi, dan banyak lagi," kata Michael yang sangat berharap para peserta penjat pinang berhati-hati melakukannya.

Baca: HUT RI, WNI di Arab Saudi Berangkat Subuh ke KBRI demi Upacara


3. Tarik Tambang
Tarik tambang dilakukan oleh dua buah regu. Masing-masing regu biasanya berjumlah orang yang sama. Para anggota regu akan memegang tambang di masing-masing ujungnya. Lalu dengan aba-aba wasit, maka kedua anggota regu harus mengeluarkan semua kekuatannya untuk menarik lawannya. Siapa kelompok yang berhasil melewati tanda aman lawannya dianggap menang.

Gubernur DKI Jakarta Anies ikut lomba tarik tambang perayaan HUT RI ke 73 di lingkungan rumahnya di Lebak Bulus II Dalam, Cilandak, Jumat, 17 Agustus 2018. Tempo/Zara Amelia

Risiko tarik tambang
Saat para peserta tarik tambang menarik tali tambang sekuat tenaga, otot pinggang akan bekerja keras menahan kekuatan dari lawan. Menahan pinggang itu bisa menimbulkan robekan di otot pinggang dan punggung. Robekan otot akibat menahan tekanan lawan juga bisa terjadi pada bahu, pergelangan kaki, dan lutut. "Pada saat menahan dari musuh, lutut menahan dan bisa akibatkan cedera lutut dan masalah di pergelangan kaki juga perlu diwasapadai," kata Michael.


Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus