Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi kawakan Sir Elton John baru-baru ini mengejutkan para penggemarnya dengan pernyataan matanya tak lagi bisa melihat. Musisi berusia 77 tahun itu menghadiri acara gala pertunjukan musiknya "The Devil Wears Prada" di London, Inggris, pada Sabtu malam, 1 Desember 2024, dan mengaku tak bisa menyaksikan pertunjukan itu secara fisik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengakuan itu muncul beberapa minggu setelah Elton John mengaku mengalami infeksi mata parah di Prancis pada Juli 2024, dengan mata kanan tak lagi bisa melihat dan penglihatan mata kiri sangat terbatas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sekarang saya telah kehilangan penglihatan dan tak bisa lagi menonton pertunjukan tapi saya menikmati musiknya," ungkap penyaknyi yang dijuluki "Sejuta Kacamata" itu, dikutip dari Mail Online.
Infeksi mata terkesan tak berbahaya tapi merupakan masalah kesehatan yang tak nyaman dengan konjungtivitis menjadi jenis paling umum. Namun infeksi lain bisa berkembang lebih serius dan penderita bisa mengalami gejala seperti mata gatal, bengkak, sampai kehilangan penglihatan. Infeksi mata juga bisa menyebabkan kebutaan, meski jarang terjadi.
Waspadai infeksi pada mata. Freepik
Gejala awal yang perlu dikenali
Konjungtivitis bisa menyebabkan mata merah dan keluar kotoran (belekan) serta sangat menular. Penyebabnya pembuluh darah di konjungtiva, lapisan tipis di sekeliling bola mata, terinfeksi bakteri atau virus dan membengkak.
Kebanyakan konjungtivitis karena virus sembuh dalam 2-3 hari, tapi beberapa bisa sampai 2-3 minggu. Badan kesehatan Inggris (NHS) menyarankan perawatan sederhana seperti kompres hangat atau mengusap mata dengan kapas yang sudah direndam air hangat untuk membersihkan kotoran kering di bulu mata.
Dalam kasus yang parah, infeksi bisa menyebabkan kehilangan penglihatan permanen. Konjungtivitis bakteri hiperakut adalah jenis yang bisa berkembang cepat dan disebabkan infeksi Neisseria gonorrhoeae, penyakit yang biasa ditularkan lewat hubungan seks. Gejala bisa berkembang 12 jam setelah terinfeksi, termasuk rasa panas dan gatal di mata dan kotoran yang keluar sangat banyak, berwarna abu-abu atau hijau.
Perawatan untuk konjungtivitis jenis ini termasuk dengan tetes mata dan obat oral serta bisa berlangsung beberapa pekan. Jika tak diobati bisa memicu infiltrasi kornea, jenis respons peradangan pada kornea yang menyebabkan rasa sakit, penglihatan buram, dan sensitif pada cahaya.
Jenis infeksi yang lebih jarang adalah uveitis, yang juga bisa menyebabkan hilangnya penglihatan, bahkan kebutaan, bila tak diobati. Gejala umumnya termasuk titik-titik hitam kecil dan garis-garis yang mengambang serta menghalangi pandangan, juga rasa sakit, mata merah, dan sensitif terhadap cahaya.