Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bulu mata palsu digemari banyak wanita yang ingin mempercantik diri, terutama di bagian mata. Namun, pakar kesehatan mengingatkan bahaya di balik keindahan bulu mata palsu pada kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah studi belum lama ini menunjukkan 33 persen perempuan Gen Z (kelahiran 1997-2002) menggunakan bulu mata palsu dibanding 17 persen wanita secara keseluruhan. Sebagian orang mengatakan penggunaan bulu mata palsu dipengaruhi produk-produk inovatif Korea Selatan dan Jepang, tren yang kini menjadi global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akan tetapi keinginan untuk tampil cantik pasti harganya. Salah pasang dan penggunaan perekat dekat mata, memakai bulu mata palsu untuk waktu yang lama tanpa kebersihan mata yang layak bisa menyebabkan infeksi mata, jelas Francesca Marchetti, dokter mata dan penasihat di Golden Eye.
"Riset baru-baru ini telah menemukan dampak penggunaan bulu mata palsu pada permukaan mata dan berkesimpulan bulu mata palsu bisa menyebabkan ketidakseimbangan homeostasis di permukaan mata," jelasnya, dikutip dari Mirror.
Infeksi mata umum
Marchetti menjelaskan infeksi mata umum yang bisa disebabkan bulu mata palsu. Hal ini juga berlaku buat penggunaan riasan mata lain, seperti pemulas mata dan maskara. Misalnya jika sudah kedaluwarsa maka bakteri akan tumbuh subuh atau jika tak dibersihkan dengan benar dari kelopak mata. Berikut macam gangguan kesehatan mata yang mungkin terjadi.
Bintitan
Bintitan adalah infeksi bakteri dari folikel bulu mata atau kelenjar di dekat bulu mata yang menyebabkan benjolan merah kecil di kelopak mata atau bisa berisi nanah. Kondisi ini bisa menyebabkan mata gatal dan berair.
Konjungtivitis
Dikenal juga sebagai mata merah. Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva atau membran di bagian dalam kelopak mata.
"Konjungtivitis sering berupa infeksi yang disebabkan virus atau bakteri, bisa juga karena alergi. Kondisi ini terjadi karena pembuluh darah bagian putih mata mengembang dan menyebabkan mata merah," jelas Marchetti seraya mengingatkan kondisi ini bisa menular jika disebabkan virus atau bakteri namun tak menular jika karena alergi.
Blefaritis
Blefaritis adalah peradangan di kelopak mata. Kondisinya bisa berupa blefaritis anterior, peradangan pada dasar keolpak mata yang bisa disebabkan bakteri seperti staphylococci. Kondisi juga bisa berupa eksim, yang menyebabkan ruam merah, gatal, dan kulit bersisik.
"Gejala pada mata di antaranya gatal, kelopak nyeri, dan ketika bangun tidur kelopak sulit dibuka karena menempel yang disebabkan kotoran mata yang lengket. Hindari memakai make up dan lensa kontak saat menderita blefaritis," pesan Marchetti.