Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Jadi Chef atau Bankir? Lindungi dengan Vaksinasi Ini

Imunisasi atau vaksinasi adalah cara untuk menimbulkan kekebalan tubuh terhadap penyakit. Siapa saja yang harus mendapatkannya?

2 September 2019 | 06.56 WIB

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Perbesar
Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Imunisasi atau vaksinasi adalah cara untuk menimbulkan kekebalan tubuh terhadap penyakit. Selama ini imunisasi lebih banyak diberikan kepada bayi hingga anak-anak. Padahal orang dewasa pun memerlukannya. Apalagi untuk mereka yang menekuni pekerjaan yang berisiko tertular atau menularkan penyakit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Salah satu jenis pekerjaan yang punya risiko tersebut adalah Chef atau koki alias peracik makanan. Kenapa? Sebab mereka secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatannya, wajan, panci, dan lain-lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Beberapa penyakit bisa mereka tularkan lewat makanan, seperti tifoid dan hepatitis A,” kata dokter Nusye E. Zamsiar, MS, SpOk dari Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (Perdoki) di Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2019.

Untuk itu, bagi para penjamah makanan ini, istilah yang digunakan bagi mereka yang berkecumpung di dunia tataboga, Nusye mengimbau untuk mendapat vaksinasi Hepatitis A dan Typhoid.

Guru Ilmu Penyakit Dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI mengatakan pemberian kedua vaksinasi tersebut kepada penjamah makanan penting sebagai upaya pencegahan mereka menularkan kedua penyakit itu kepada konsumen. Sebab, baik hepatitis A maupun Typhoid ditularkan lewat makanan yang terkontaminasi feses yang mengandung bakteri atau virus tersebut.

Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)

Menurut Samsuridjal, saat ini jumlah orang yang masuk rumah sakit akibat penyakit Helatitis A dan Typhoid masih tinggi. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kesadaran seseorang menjaga kebersihan.

“Ketersediaan air bersih, MCK, lingkungan yang bersih harus didukung dengan kebiasaan menjaga kebersihan diri,” katanya. Bagi pekerja yang tidak membiasakan mencuci tangan dengan benar, terutama setelah buang air besar, tentu risiko dia menularkan Hepatitis A dan Typhoid makin besar.

Perdoki membagi enam kelompok pekerjaan dan vaksinasi yang diperlukan. Selain kelompok Penjamah Makanan, ada pekerja layanan publik, pekerja layanan kesehatan, work travelling, pekerja yang kontak dengan hewan, dan pekerja yang terpajan debu maupun bahan kimia.

Lalu, bagaimana dengan mereka yang bekerja di bidang lain? Nusye mengatakan beda bidang pekerjaan, risiko tertular penyakit tetap mengintai. Untuk karyawan bank dan mereka yang sehari-hari bertemu dan melayani banyak orang, vaksin yang diperlukan beda lagi. Mereka berisiko terkena penyakit yang ditularkan melalui udara, seperti influenza, difteri, dan cacar air,” katanya. Mereka membutuhkan vaksinasi influenza, varicella, dan Tdap.

Lain lagi dengan mereka yang bekerja di bidang layanan kesehatan, seperti dokter, perawat, dan tenaga nonmedis di rumah sakit seperti petugas kebersihan, binatu, dan pengelola sampah media. Vaksinasi yang mereka perlukan lebih banyak dari dua kelompok pekerjaan di atas. Perdoki menetapkan tak kurang dari delapan jenis vaksin, yakni influenza, Hepatitis B, Varicella, Tdap, polio, MMR, Td, dan Meningokokal.

Namun, dari seluruh kelompok pekerja, mereka yang kerap bepergian ke luar daerah atau luar negeri dinilai paling berisiko terkena berbagai penyakit. Walhasil, Perdoki membuat tak kurang dari 11 jenis vaksin yang sebaiknya diberikan kepada mereka, termasuk rabues dan yellow fever.

“Vaksin diberikan tergantung ada wabah apa di negara yang mereka kunjungi sebagai upaya pencegahan,” tutur Nusye.

Untuk pekerja ya g berhubungan dengan hewan disarankan vaksinasi tetanus, influenza, dan rabies. Adapun mereka yang sering terpapar debu atau bahan kimia, vaksinasi influenza, Tdap, Td, dan Pneumokokal. Sebab kelompok ini berisiko influenza dan radang paru akibat kuman Pneumokokal. “Meindungi pekerja dari penyakit berdampak pada efisiensi perusahaan dan produktivitas,” ujar Nusye.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus