Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Jangan Beri Bayi MPASI Dini, Ini Risikonya

Ahli gizi tak menyarankan bayi mendapatkan MPASI dini karena belum mampu menyerap makanan yang diberikan. Cek dampaknya.

18 Januari 2023 | 14.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia Cabang DKI Jakarta. Raissa Edwina Djuanda, tak menyarankan bayi mendapatkan makanan pendamping ASI atau MPASI dini karena belum mampu menyerap makanan yang diberikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kadang-kadang ada yang umur 4 bulan itu sudah MPASI padahal anaknya juga belum bisa menyerap banget makanan yang diberikan. Jadi MPASI mulai dari 6 bulan," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Raissa mengatakan, anak usia di bawah 6 bulan sebaiknya masih diberikan ASI. Saluran cerna pun belum siap sehingga pemberian MPASI pada usia itu bisa berisiko menyebabkan tersedak dan bahkan kolik.

"Ada gangguan misalnya anak sering banget kolik. Mungkin karena sudah terlalu dini diberikan MPASI. Ada risiko tersedak hingga kematian pada anak, jadi bahaya juga," jelasnya.

Kemudian, saat bayi mencapai usia 6 bulan, perhatikan tekstur MPASI. Anak usia 6-8 bulan dapat diberikan bubur halus dua 2-3 kali sehari lalu ditingkatkan menjadi bubur saring sampai bubur kasar. Selain bubur, anak juga bisa diberikan buah yang dihaluskan sebanyak 1-2 kali per hari dan ASI diteruskan.

Dimulai degan bubur
Pada bayi usia 9-11 bulan dapat diberikan bertahap mulai bubur tim saring sampai nasi tim sebanyak 3-4 kali sehari. Berikan jenis makanan yang lebih bervariasi, bisa juga buah yang dihaluskan 1-2 kali per hari dengan ASI diteruskan. Pada anak usia 6-11 bulan, jumlah yang diberikan setiap makan sekitar 125 mililiter atau setengah gelas sebagai target namun tidak boleh dipaksakan melainkan sesuai keinginan anak.

Pada anak usia 12-23 bulan sudah bisa diberikan nasi tim hingga makanan keluarga. Jumlah yang dapat ditingkatkan menjadi 175-250 mililiter namun tak boleh dipaksakan dan sesuai keinginan anak. Raissa mengingatkan komposisi makanan sebaiknya tetap memperhatikan gizi seimbang yakni memasukkan karbohidrat, protein, lemak sebagai tiga komponen utama, ditambah zat besi.

"Jangan lupa zat besi, terutama didapatkan dari protein hewani. Itu dia penting sekali protein hewani pada anak yang mulai MPASI," ujar Raissa.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus