Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah mengenai cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang belum berhasil. ASI dapat diberikan kepada anak hingga usia 2 tahun dan diselingi dengan pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) setelah anak usia 6 bulan demi gizi seimbang.
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dianjurkan oleh Kementerian kesehatan Republik Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti yang dilansir dari jurnal Medika Husada, tujuan dari pemberian MPASI adalah sebagai pelengkap zat gizi yang diperoleh dari ASI sehingga perlu adanya tambahan MPASI sebagai pelengkap. Manfaat dari pemberian MPASI yang tepat dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak selain itu kemampuan anak dalam membedakan berbagai macam rasa, tekstur dan bentuk makanan mendorong anak untuk belajar beradaptasi dengan makanan baru yang diberikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Makanan pendamping ASI bisa dimulai pada saat bayi sudah menunjukan tanda siap makan. Bayi biasanya sudah bisa mengonsumsi MPASI pada usia 6 bulan. Adapun tanda bayi yang sudah siap makan adalah kepala sudah tegak, sudah bisa duduk tanpa bantuan, refleks menjulurkan lidah berkurang, tertarik jika melihat orang makan, mencoba meraih makanan dan membuka mulut jika disodori makanan.
Namun, ada yang perlu diperhatikan bahwa MPASI pertama menggunakan tekstur yang sangat lembut. Supaya bayi diasah untuk cepat mengunyah makanan yang lembut dan menggumpal, meskipun mereka tidak memiliki gigi. Kemudian langkah selanjutnya yakni diperkenalkan dengan finger food.
Seperti sesuai yang dikutip dari laman Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Finger food adalah makanan berbentuk padat yang berukuran sesuai genggaman bayi. Makanan ini bisa berupa kue, buah, atau sayur yang dapat dimakan sendiri oleh si kecil tanpa harus dibantu. Sebaiknya mudah digigit, dikunyah, dan dipegang sendiri oleh bayi.
Finger food sebaiknya diberikan pada bayi usia 8-9 bulan. Dengan memberikannya finger food dapat melatih Si Kecil untuk makan tanpa disuapi, sekaligus melatih keterampilan motorik halusnya, serta kemampuannya untuk menggigit dan mengunyah makanan.
Adapun beberapa jenis makanan yang bisa dijadikan finger food untuk si buah hati, yakni:
1. Sayuran rebus, seperti kentang, wortel, kembang kol, brokoli, ubi manis. Sebelum diberikan kepada si buah hati, sebaiknya dikukus atau dipanggang dulu sayuran tersebut hingga lunak.
2. Buah, seperti apel, pir, mangga, pepaya, alpukat, pisang, naga, dan lain-lain.
3. Sereal sebagai cemilan finger food untuk si buah hati. Berikan sereal yang mudah dipegang olehnya dan pilihlah yang rendah gula serta tanpa tambahan zat pewarna.
4. Telur adalah makanan yang kaya akan protein, kolin, vitamin B2, B12, dan folat yang baik untuk perkembangan bayi. Tapi sebelum memberikan telur pastikan sudah matang, karena, telur setengah matang masih mengandung bakteri Salmonella yang dapat mengganggu saluran cerna.
5. Keju mengandung kalsium yang baik untuk mendukung pertumbuhan tulang bayi. Oleh karena itu, memberikan keju sebagai makanan pendamping ASI.(MPASI) di tahun pertamanya merupakan hal yang tepat. Pilih keju yang memiliki tekstur lembut, tidak berbau, dan tidak lengket.
6. Daging merupakan sumber zat besi yang baik untuk pertumbuhan. disarankan memberikan daging sudah dimasak hingga empuk,lembut dan disuwir.
Selain itu, terdapat bahan makanan yang sebaiknya dihindari untuk MPASI. Makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh bayi berusia kurang dari 1 tahun :
1. Garam
2. Madu
3. Gula
4. Pemanis buatan
5. Kacang utuh
6. Teh atau kopi
7. Makanan rendah lemak