Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Jangan Cemas, Keputihan Belum Tentu karena Kanker Serviks

Keputihan pada wanita belum tentu berarti terkena kanker serviks. Namun sebaiknya periksakan ke dokter untuk diagnosis lebih tepat.

14 Februari 2024 | 21.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ginekolog di RS Persahabatan Jakarta, Anindhita, mengatakan keputihan pada wanita belum tentu berarti terkena kanker serviks.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi gejalanya biasanya memang ada keputihan, keputihan berulang. Rasanya mungkin ada gatal, ada bau. Tapi tidak semua gejala ini ke arah kanker," ujar Anindhita dalam acara “Cegah Kanker Serviks dengan Vaksinasi HPV” yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengungkapkan hal itu sebagai respons pertanyaan mengenai gejala kanker serviks. Apabila terdapat tanda seperti itu, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mengetahui apakah gejala itu disebabkan infeksi atau hal lain. 

Dia menjelaskan kanker serviks adalah kanker yang menyerang bagian serviks, yaitu bagian rahim yang menonjol ke permukaan vagina. Yang berisiko terkena kanker tersebut adalah yang pernah melakukan hubungan seksual saat masih muda, misalnya di bawah 17 tahun, orang yang sering bergonta-ganti pasangan, serta sering merokok.

"Pasien yang dicurigai kanker serviks datang ke dokter dengan keluhan biasanya perdarahan," tuturnya.

Cara pencegahan
Dia menjelaskan keluhan-keluhan seperti pendarahan setelah hubungan seksual atau menstruasi yang tidak selesai-selesai, bahkan yang sudah menopause, yaitu perempuan berusia 50 tahunan yang tidak menstruasi lagi, bisa tiba-tiba berdarah lagi. Selain itu, keluhan selanjutnya adalah keputihan dengan durasi yang lama. Dia menjelaskan pada kanker serviks stadium tinggi ada keluhan lain, seperti nyeri di daerah panggul.

"Karena biasanya kankernya sudah besar, jadi menekan ke area-area di sekitar serviks sampai ke area panggul," jelasnya.

Kanker serviks merupakan kasus kesehatan organ reproduksi yang paling tinggi. Dia menyebut kasus baru kanker serviks sekitar 30 ribuan dan angka tersebut 17 persen dari kasus kanker pada wanita. Sementara itu, angka kematian akibat kanker serviks mencapai 19 persen dari total kematian akibat kanker. Sejumlah cara untuk mencegah kanker serviks, seperti melakukan vaksinasi, skrining, tidak merokok, dan makan makanan dengan gizi seimbang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus