Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Jangan Lewatkan Lima Rujak Khas Bali Ini

Rujak pindang khas Bali ini berbahan dasar kaldu ikan pindang. Rasa ikan pindang umumnya amis, namun jika diolah dengan baik tidak akan terasa.

22 Juli 2022 | 14.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Soal wisata, pesona Bali tak tertandingi kawasan manapun. Namun, selain wisatanya, daerah ini juga memiliki beragam variasi kuliner yang unik dan patut dicoba. Yang sudah popular adalah ayam betutu, babi panggang, lawar, sambal matah, dan sate pentul. Tapi kuliner Bali tak cuma itu.

Cobalah rujaknya. Bali memiliki aneka rujak yang menyegarkan. Saus cocolannya bervariasi, biasanya terasa asam, gurih, dan manis. Beberapa bahannya adalah sari laut sehingga membuat rujak Bali kaya rasa. Berikut beberapa jenis di antaranya yang akan menggoyangkan lidah Anda:

  1. Rujak Batu-Batu, Tanjung Benoa

Laman Antaranews, menyebut rujak batu-batu adalah rujak yang dibuat dari sejenis kerang dari pinggir pantai. Biasanya rujak ini sering ditemukan di kawasan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bumbu sambal rujak batu-batu adalah cuka, garam, dan cabai. Sambal ini dicampur dengan bahan utama batu-batu atau kerang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum dirujak, kerang batu-batu dibersihkan terlebih dahulu sampai tak tersisa cangkang maupun kotorannya. Lalu, direbus selama 30 menit. Setelah matang, batu-batu dicampurkan dengan sambal dan siap dihidangkan.

  1. Rujak Serut Buleleng

Dalam laman budaya-indonesia.org, rujak buleleng memiliki aroma rasa yang menyengat karena pedas dan segar. Bumbunya gula aren buleleng, cuka, terasi, garam, cabai rawit, dan pisang batu.

Pisang batu digunakan untuk menambahkan rasa sepat setelah diulek merata dengan bahan lainnya. Buah yang kerap dipakai adalah mangga, kedondong, nanas, bengkoang, ubi merah, pepaya, dan timun yang diiris tipis-tipis.

  1. Rujak Kuah Pindang

Sesuai dengan namanya, rujak ini berbahan dasar kaldu ikan pindang. Rasa ikan pindang umumnya berbau amis, namun jika diolah dengan baik tidak akan terasa amis.

Melansir kebudayaan.kemdikbud.go.id, ikan yang digunakan adalah jenis tuna hingga sarden. Buahnya mangga, jambu, mentimun, bengkoang, kedondong, belimbing, dan papaya mengkal.

  1. Rujak Bulung Boni

Rujak Bulung Boni atau green caviar berbahan rumput laut. Bahan makanan ini mudah ditemukan di pesisir Bali, salah satunya di daerah Nusa Penida. Bulung Boni juga hampir mirip dengan buah anggur lantaran memiliki bentuk kecil-kecil bewarna hijau.

Riset pada 2021 menunjukan bahwa kandungan antioksidan Bulung Boni lebih tinggi daripada bulung sangu. Antioksidan membantu melindungi sel-sel rusak akibat radikal bebas.

Rujak ini lebih asin dari jenis rumput laut lainnya, namun lebih garing dan kerenyahan. Sambalnya dari campuran terasi, cabai, garam, dan gula pasir.

Rujak Bekul

Bahan buahnya adalah bekul atau buah bidara (Ziziphus mauritiana). Buah musiman ini terbilang langka. Pohon ini juga memerlukan perawatan khusus. Oleh karena itu tidak akan ditemui di sembarang kebun warga.

Sama seperti bulung boni, buah bekul tinggi antioksidannya, vitamin A dan vitamin C-nya. Bumbunya garam dan cabai dan diulek bersama dengan buah bekul yang asam.

FATHUR RACHMAN 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus