Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kesuksesan Javier Botet tidak terjadi dalam semalam. Sejak usia 5 tahun, Javier harus melawan sindrom Marfan, kelainan genetik yang mempengaruhi jaringan ikat tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kelainan ini menyebabkan tinggi Javier mencapai 2 meter dengan bobot tubuh hanya 55 kg. Panjang jari-jari tangan dan kaki Javier juga melebihi manusia normal. Javier terpaksa menghabiskan masa kecilnya di rumah sakit akibat masalah pernapasan yang timbul karena sindrom Marfan.
Baca juga:
Waspada Waze: Wisatawan Ini Cari Alamat Diarahkan Masuk Danau
Pelecehan Seksual di National Hospital, ini Cara Pencegahannya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Javier Botet (instagram.com)
Akan tetapi siapa sangka kekurangan Javier justru membuka jalan kariernya sebagai aktor. Bekerja sebagai kartunis dan ilustrator buku di Madrid, Javier meluangkan waktunya membuat film pendek dan mengikutsertakannya dalam berbagai kompetisi.
"Suatu hari, saya melihat selebaran tentang lokakarya makeup. Saya benar-benar yakin lokakarya bisa jadi kesempatan bagus untuk memperlihatkan tubuh saya kepada seseorang yang bekerja di bidang ini, untuk menunjukkan bahwa tubuh saya spesial, sangat unik, dan sempurna untuk peran yang spesifik," kenang aktor kelahiran 30 Juli. Javier tepat sasaran. Ia mendapat peran debutnya sebagai sosok monster dalam Beneath Still Waters (2005) di usia 27 tahun. Baca: Kesehatan Mental, Kapan Harus Diwaspadai? Tilik Gejalanya
Dua tahun kemudian, nama Javier makin dikenal berkat film horor Spanyol, [Rec] (2007). Akting Javier mendapat pengakuan internasional usai memerankan karakter hantu perempuan dalam Mama (2013).
Setelahnya, Javier Botet muncul dalam berbagai film Hollywood, seperti Crimson Peak (2015), The Conjuring 2 (2016), The Mummy (2017), dan It (2017).
TABLOIDBINTANG