Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Kanker Kolorektal: Diam tapi Mengancam, Simak Solusi Ahli

Kanker kolorektal atau kanker usus besar adalah salah satu kanker yang mengancam para pria, selain kanker paru-paru dan kanker prostat. Apa gejalanya?

30 Januari 2018 | 11.30 WIB

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker kolorektal atau kanker usus besar adalah salah satu kanker yang mengancam para pria, selain kanker paru-paru dan kanker prostat. Informasi mengenai data dari GLOBOCAN tersebut dipaparkan Ketua Yayasan Kanker Indonesia Prof Dr dr Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM dalam acara “Kita Bisa, Aku Bisa: Waspadai Mitos Kanker” pada Jumat, 26 Januari 2018, di Jakarta.

Kemunculan kanker usus besar dalam daftar tersebut cukup mengejutkan. Menurut Aru, sekitar 25 tahun lalu, kanker tersebut belum termasuk hitungan kanker dengan angka kejadian terbanyak. Masyarakat juga belum terlalu mengenal kanker kolorektal.

Baca juga:
Ibu Hamil Dilarang Melihat Gerhana Bulan, Mitos atau Fakta?
Anak Korban Pelecehan Seksual? Jangan Jauhkan dari Sosial
Stres Tekanan Deadline? Intip 5 Tips Pekerjaan Tetap Menyenangkan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Kanker kolorektal itu tidak tampak. Jadi susah diketahui,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti kanker lain, penyebab kanker kolorektal ini adalah gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, obesitas, dan kurang olahraga. Selain itu, kanker tersebut bisa disebabkan oleh faktor genetik.

Menurut Aru, gejala kanker kolorektal adalah rasa lemas, perut nyeri, serta bentuk dan tekstur feses yang berubah-ubah. Contohnya, feses berubah-ubah setiap buang air besar, dari cair, lalu padat, lalu cair lagi. Selain itu, gejalanya adalah penurunan berat badan secara tiba-tiba, kram perut, dan darah pada feses.

“Jadi yang dicari laboratorium adalah ada enggak darah di fesesnya lewat mikroskop. Sebanyak 80 persen memang karena ambeien, tapi 20 persen karena kanker kolorektal,” ujar Aru.   

Kanker kolorektal dapat berkembang dalam waktu 15-20 tahun. Karena itu, Aru menekankan pentingnya pemeriksaan secara berkala untuk kanker kolorektal. Langkah yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kanker tersebut adalah pemeriksaan feses sekali dalam setahun.

Sebagai tindakan pencegahan kanker tersebut, Aru menganjurkan menjalani gaya hidup sehat. Terdapat tiga komponen penting dalam gaya hidup yang baik dan sehat, yaitu menjaga berat badan ideal, memperbanyak aktivitas fisik (kardio dan latihan beban), serta menjaga pola makan. "Juga hindari terlalu sering mengkonsumsi daging merah yang dipanggang dan yang diolah," katanya.

AMERICAN CANCER SOCIETY | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus