Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

KELANA, Tabrak Motif Denny Wirawan Demi Lestarikan Batik Kudus

Desainer Denny Wirawan menemukan tantangan dalam koleksi KELANA.

9 Mei 2017 | 09.15 WIB

Desainer Denny Wirawan dalam koleksi Kelana Spring Summer di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, 03 Mei 2017. TEMPO/Nurdiansah
Perbesar
Desainer Denny Wirawan dalam koleksi Kelana Spring Summer di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, 03 Mei 2017. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perancang busana Denny Wirawan memaknai setiap jejaknya ketika melakukan perjalanan ke Bali dan Kudus melalui koleksi KELANA. Kebebasan dalam menerjemahkan gagasan alam menjadi inti dari lima puluh model busana yang ditampilkan dalam fashion show Kelana Spring Summer 2017 Collections di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu 3 Mei 2017.

Denny memaknai kebebasan itu dengan cara 'menabrakkan' berbagai motif batik dengan garis dan bentuk geometrik lainnya. "Khusus Bali, saya mengangkat motif songket, gringsing, bunga, dan burung lokcan," kata Denny seusai peragaan busana.



Adapun untuk Batik Kudus, Denny mengangkat kembali motif dari para pembatik pada masa 1930-1950, di mana Batik Kudus mencapai era kejayaannya. "Tapi saya enggak murni bikin kain yang copy paste dari pembatik, karena kasihan juga pembuat yg aslinya," ujarnya. Supaya tak sama persis, Denny memodifikasinya dengan berbagai corak.

Ini bukan kali pertama Denny Wirawan bermain dengan Batik Kudus. Dua tahun lalu, dia merilis koleksi Bali-Java yang juga menggunakan Batik Kudus. Bedanya, Bali-Java tidak menerapkan teknik print atau cetak batik seperti pada koleksi KELANA.



Dan dari teknik ini, Denny menemukan tantangan baru. "Hampir semuanya pakai teknik digital print dan penuh eksperimen," katanya. Contoh, ketika garis-garis digabung dengan motif songket dan lok can dan dicetak di atas kain sifon, sutera, shantung, organza, dan satin, maka hasil akhirnya akan berbeda. "Belum lagi untuk penempatan motif dari tenun ikat atau batik yang lebarnya hanya 60 sentimeter, itu tantangannya cukup berat," ujarnya.

Namun untuk hasil akhirnya, Anda tak akan kecewa. Sebab Denny Wirawan membuat setiap model busana bisa dikenakan untuk aktivitas sehari-hari, namun tetap elegan. "Saya ingin setiap orang bisa memakai busana ini, tahan lama, dan dapat dipadupadankan atau mix and match," ujarnya.



Koleksi KELANA terdiri dari model kaftan, cape dress, outer, jacket, dan bisa digunakan untuk busana muslim. Untuk beberapa model, ada yang bentuknya dress loose bertumpuk, lengan bervolume, dan tidak terlalu banyak gimmick.

RINI KUSTIANI

Berita lainnya:
Asisten Ungkap Rahasia di Sepatu Jackie Kennedy
Katy Perry Selalu Pede Meski Tampil `Bunglon`, Rahasianya...
Jadi Top Influencer, Jennifer Bachdim Kalahkan Kaesang Pangarep

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rini Kustiani

Rini Kustiani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus