Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah keterbatasan aliran udara pada saluran napas yang sifatnya menetap, bahkan progresif atau memburuk karena infeksi-infeksi yang terus berulang akibat terpapar partikel atau gas-gas berbahaya. Untuk itu, Kementerian Kesehatan pun melakukan langkah-langkah pencegahan melalui edukasi serta promosi deteksi dini dalam rangka Hari PPOK Sedunia yang diperingati pada 17 November.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan sejumlah penyebab utama PPOK di Indonesia adalah kebiasaan merokok serta paparan terhadap partikel-partikel yang dapat membuat paru-paru iritasi atau gas-gas berbahaya dalam waktu yang lama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi saya sampaikan bahwa hari ini merokok satu batang, setahun kemudian menjadi satu bungkus, dua tahun kemudian menjadi setengah pak, itu tidak membuat kita besoknya langsung PPOK. Mungkin kita batuk-batuk karena infeksi tapi PPOK itu akan kita rasakan di usia tua kita," kata Nadia, Selasa, 26 November 2024.
Dia menyebutkan, penyakit ini sering dijumpai terutama pada orang lanjut usia, di atas 50 tahun, dan sebenarnya dapat dicegah dan diobati. Seperti penyakit tidak menular lain, contohnya hipertensi, PPOK tidak muncul dalam waktu singkat melainkan dalam waktu antara lima hingga puluhan tahun ke depan.
Beban ekonomi nasional dan keluarga
Menurut Nadia, selain menurunkan kualitas hidup, PPOK juga menjadi beban ekonomi nasional serta keluarga. Perawatan untuk PPOK pun bukan hanya 1-2 kali namun harus rutin. Karena itu, dia berharap edukasi yang diberikan dapat mengubah perilaku publik agar mau melakukan upaya-upaya preventif, promotif, seperti deteksi dini. Dia mengingatkan untuk menghindari berbagai faktor risiko penyakit tidak menular, termasuk merokok, dan menjaga kesehatan dari polusi udara seperti dengan memakai masker.
Selain edukasi menjaga perilaku hidup sehat, perlu edukasi agar masyarakat mau mengecek kesehatan. Hal tersebut penting karena masih ada orang yang takut mengetahui hasil tes kesehatannya. Pemerintah juga menghadirkan deteksi PPOK dalam program pemeriksaan kesehatan gratis saat ulang tahun yang akan dimulai 2025.
"Deteksi dini PPOK ini merupakan 14 penyakit yang bisa dilakukan skrining melalui tentunya pembiayaan JKN dan bisa dilakukan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan," tandasnya.
Pilihan Editor: Tips Penderita PPOK Bersihkan Paru-paru secara Mandiri