Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Trust issue merupakan kondisi di mana seseorang tidak mudah percaya dengan orang lain. Selain itu, orang tersebut akan cenderung merasa curiga ketika orang lain mendekatinya. Trust issue ini bukan hanya timbul karena pasangan, melainkan juga sahabat, teman bahkan keluarga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Trust issue secara umum disebabkan karena orang tersebut pernah dikucilkan, dimanfaatkan oleh orang yang dipercayainya, diperlakukan tidak semestinya oleh keluarga, menjadi korban perundungan, korban broken home sekaligus pernah berada pada lingkungan toxic friendship.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain sulit menaruh kepercayaan terhadap orang lain, ada beberapa tanda yang umum dialami oleh pemilik trust issue. Dikutip dari berbagai sumber, berikut enam tanda seseorang memiliki trust issue.
1. Selalu Berasumsi Buruk
Dikutip dari Verywell Mind, seseorang yang memiliki trust issue selalu berasumsi buruk tentang orang-orang di sekitarnya, meskipun orang tersebut telah membuktikan diri mereka dapat dipercaya. Misalnya, ketika seseorang menawarkan bantuan kepada Anda, Anda bertanya-tanya apakah mereka mengharapkan sesuatu dari Anda di kemudian hari.
2. Tidak Percaya Kata Orang Lain
Dikutip dari WebMD, seseorang yang memiliki trust issue memiliki kecenderungan untuk memeriksa fakta apa yang dikatakan orang lain kepada mereka. Bahkan jika tidak ada alasan untuk meragukan kejujuran pasangan, teman, atau bahkan kolega mereka, mereka tidak akan menganggap apa yang mereka katakan sebagai kebenaran kecuali mereka mengonfirmasinya sendiri.
3. Menjaga Jarak dengan Orang Lain
Seseorang dengan trust issue mungkin tidak ingin terbuka atau dekat dengan orang lain, meskipun mereka mendambakan hubungan yang mendalam dan bermakna. Mereka merasa kesulitan untuk dekat dengan orang lain, melepaskan diri, atau menjadi intim secara fisik.
4. Mudah Cemburu
Kecemburuan dianggap sebagai kombinasi kompleks dari pikiran (kecemburuan kognitif), emosi (kecemburuan emosional), dan perilaku (kecemburuan perilaku) yang dihasilkan dari ancaman yang dirasakan terhadap hubungan romantis seseorang.
Kecemburuan kognitif mewakili pemikiran, kekhawatiran, dan kecurigaan rasional atau irasional seseorang tentang kesetiaan pasangan, sedangkan kecemburuan emosional mengacu pada perasaan kesal seseorang dalam menanggapi situasi yang menimbulkan kecemburuan.
Kecemburuan perilaku melibatkan tindakan detektif yang mungkin dilakukan seseorang, seperti memeriksa barang-barang milik pasangannya atau melihat-lihat pesan teks atau email mereka.
5. Memata-matai atau Memeriksa Ponsel Orang Lain
Dikutip dari Choosing Therapy, ketika Anda memiliki masalah kepercayaan, Anda selalu mencari bukti untuk membuktikan apakah seseorang jujur kepada Anda atau tidak. Karena Anda tidak mempercayainya, Anda mencari bukti untuk menenangkan pikiran atau membuktikan bahwa Anda benar.
6. Merasa Kesepian
Seseorang yang memiliki trust issue sering merasa kesepian, bahkan ketika dikelilingi oleh orang-orang yang mencintainya. Trust issue datang dengan rasa takut, ketidakamanan, dan keputusasaan yang besar. Jika Anda pandai menyembunyikan emosi negatif dan memasang wajah bahagia, orang lain tidak akan pernah punya kesempatan untuk mengetahui jati diri Anda. Hal ini bisa membuat Anda merasa sangat kesepian, bahkan di ruangan yang penuh dengan orang-orang yang sangat menyayangi Anda.
Pilihan Editor: Mengenal Trust Issue: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya