Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kenali Gejala Hormon Testosteron Rendah dan Cara Meningkatkannya

Karena fungsinya yang penting untuk banyak fungsi tubuh, penting untuk mengecek kadar hormon testosteron lewat tes darah. Bagaimana bila kurang?

16 Oktober 2023 | 15.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Para ahli rambut mengatakan kebotakan yang dialami Harry kemungkinan disebabkan oleh suatu hormon testosterone. Diperkirakan kebotakan yang dialaminya tidak akan separah kakaknya. REUTERS/Geoff Pugh/Pool

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak jenis hormon yang diproduksi tubuh, seperti hormon pertumbuhan, peptida, tiroid, stres, dan seks. Masing-masing punya tugas sendiri sesuai fungsi tubuh dan membuat perbedaan besar terkait perasaan kita secara fisik dan emosional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Contohnya hormon testosteron atau hormon seksual yang mempengaruhi massa otot, kepadatan tulang, suasana hati, komposisi tubuh, libido, fungsi kognitif, dan sistem imun, menurut riset dari National Library of Medicine. Testosteron penting dalam pertumbuhan laki-laki tapi juga ada di ovarium dan kelenjar adrenalin perempuan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gejala kadar testosteron rendah
Karena fungsinya yang penting untuk banyak fungsi tubuh, penting untuk mengecek kadar hormon testosteron lewat tes darah. Tanda dan gejala bisa mengindikasi rendahnya kadar testosteron pada pria dan wanita, termasuk sering merasa melankolis, letih, otot lemah, hasrat seksual rendah, masalah hubungan seksual

Pada perempuan, kadar hormon testosteron rendah menyebabkan siklus mestruasi tak teratur. Gejala lain meliputi rambut tubuh rontok dan lemak lebih gampang menumpuk. Kadar hormon rendah dialami satu dari empat laki-laki berusia di atas 30 tahun. 

Bagaimana meningkatkan kadarnya?
Kadar hormon testosteron bisa ditingkatkan dengan beberapa cara, sebagian alami, sebagian intervensi medis. Cara alami untuk meningkatkannya adalah memperbaiki kualitas tidur, mengurangi level stres, pola makan kaya protein, zinc, vitamin D, dan lebih banyak berolahraga.

Sebuah penelitian menunjukkan memperbanyak aktivitas fisik lebih bermanfaat dibanding pembatasan kalori untuk meningkatkan kadar testosteron. Manfaat akan lebih terasa bila orang obesitas juga menurunkan berat badannya.

"Buat yang kelebihan berat badan, menurunkannya akan membantu meningkatkan kadar testosteron," jelas Dr. Disha Narang, endokrinolog di Northwestern Medicine Lake Forest Hospital kepada USA Today

Sementara dari sisi medis bisa dengan mengoleskan krim testosteron, suplemen, dan juga suntikan. Terkadang, dokter juga menyarankan terapi untuk pria dan wanita untuk berbagai alasan yang berbeda.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus