Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Bagaimana Olahraga Memengaruhi Level Testosteron?

Setelah berolahraga, kadar testosteron mungkin bertahan hanya 15 menit hingga satu jam.

10 November 2024 | 09.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Testosteron merupakan hormon utama bagi pria yang salah satu fungsinya adalah menunjang pertumbuhan otot. Beberapa jenis olahraga dapat meningkatkan testosteron ada pula yang dapat menurunkannya. Hal itu juga tergantung pada durasi dan intensitas. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kapan kadar testosteron meningkat?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir Times of India, tingkat testosteron berfluktuasi sepanjang hari. Kadar testosteron biasanya memuncak pada pagi dan sore hari. Setelah berolahraga, kadar testosteron mungkin bertahan hanya 15 menit hingga satu jam. Setelah jangka waktu tersebut, testosteron akan kembali ke level normal. Selain itu, Anda juga dapat merasakan dorongan energi setelah berolahraga karena lonjakan kadar kortisol.

Latihan kekuatan dan high-intensity interval training (HIIT)

Studi telah menemukan bahwa latihan kekuatan dan high-intensity interval training (HIIT), terutama angkat berat, dapat meningkatkan testosteron. Dampak terhadap testosteron juga bergantung pada tingkat intensitas dan beban aktivitas. Namun, lonjakan ini tidak berlangsung lama. Studi lain menemukan bahwa pria dapat mengalami peningkatan testosteron yang lebih besar dan lebih lama ketika melakukan latihan kekuatan di malam hari dibandingkan di pagi hari.

Pola latihan untuk meningkatkan testosteron

Sebuah studi pada 2016 menemukan bahwa memulai latihan ketahanan pada kelompok otot besar, seperti dada dan bokong, lalu berfokus pada kelompok otot kecil, seperti trisep dan bahu, menghasilkan respons testosteron terbesar. Perlu diperhatikan bahwa Anda tidak boleh memaksakan diri dengan intensitas yang melebihi stamina dan dapat menyebabkan cedera.

Benarkah latihan kardio berpotensi mengurangi testosteron?

Menurut penelitian lainnya, latihan berbasis ketahanan, seperti kardio berpotensi mengurangi testosteron. Meski demikian, penting untuk dicatat bahwa olahraga apa pun bermanfaat untuk kesehatan secara umum dan menjaga berat badan yang sehat. Dokter merekomendasikan berolahraga secara rutin. Jadi, fokuslah untuk berolahraga secara konsisten setiap hari, alih-alih melakukan latihan intensitas tinggi secara acak untuk meningkatkan testosteron dengan cepat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus