Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kenali Hemifacial Spasm, Kedutan Wajah Akibat Gangguan Saraf

Hemifacial spasm terjadi akibat adanya gangguan pada saraf wajah yang disebabkan oleh benturan dari pembuluh darah di sekitarnya.

17 Maret 2025 | 07.18 WIB

Ilustrasi Kedutan/Freepik
Perbesar
Ilustrasi Kedutan/Freepik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hemifacial spasm adalah gangguan saraf wajah yang menyebabkan kedutan atau kontraksi otot wajah secara tidak terkendali dan berulang di satu sisi wajah. Kondisi ini biasanya terjadi akibat tekanan pembuluh darah pada saraf wajah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Dokter Spesialis Bedah Saraf di Bethsaida Hospital Wienorman Gunawan mengatakan hemifacial spasm terjadi akibat adanya gangguan pada saraf wajah yang disebabkan oleh benturan dari pembuluh darah di sekitarnya. “Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah cenderung memanjang dan kehilangan elastisitasnya, sehingga dapat menekan saraf wajah. Inilah yang menyebabkan kontraksi otot wajah secara tidak normal,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 16 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Gangguan ini tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga berdampak pada kepercayaan diri penderitanya, terutama pada wanita. Kedutan yang terjadi terus-menerus dapat mengganggu ekspresi wajah dan membuat seseorang merasa malu dalam berinteraksi sosial.

Pilihan pengobatan hemifacial spasm. 

Bagi penderita hemifacial spasm yang tidak membaik dengan pengobatan oral, terdapat dua metode utama yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini:

1.Microvascular Decompression (MVD) 
Teknik ini bertujuan untuk menghilangkan tekanan pembuluh darah pada saraf wajah dengan prosedur operasi yang bertujuan untuk memisahkan saraf dari pembuluh darah yang menekannya.

2.Injeksi Botulinum Toxin (Botox) Metode ini dilakukan dengan menyuntikkan btox ke area yang mengalami kedutan untuk mengurangi kontraksi otot yang berlebihan. Terapi ini biasanya dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan pasien.

“Kedua metode ini memiliki keunggulan masing-masing dan perlu disesuaikan dengan kondisi pasien. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf sangat penting agar pasien mendapatkan penanganan yang tepat," kata Wienorman.

Bethsaida Hospital Gading Serpong menghadirkan Brain & Spine Center dengan fasilitas lengkap untuk menangani berbagai gangguan saraf, termasuk hemifacial spasm. Didukung oleh teknologi medis terkini dan tim dokter spesialis yang berpengalaman, pasien dapat memperoleh perawatan yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan medisnya.

General Manager Medis Bethsaida Hospital Luxandre Agung mengatakan timnya mengembangkan layanan ini berdasarkan empati bahwa kedutan wajah dapat mengganggu lama atau seumur hidup. "Penanganan keluhan kedutan pada wajah dapat meningkatkan kualitas hidup serta kenyamanan pasien dalam aktivitas sehari-hari," ujarnya. 

Mitra Tarigan

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro serta John Doherty Asia Pacific Journalism Internships Program di Melbourne, Australia, pada 2019. Saat ini fokus menulis isu kesehatan dan gaya hidup serta humaniora

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus