Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Keunikan Andaliman, Bumbu Favorit Rudi di MasterChef Indonesia

Andaliman atau lada Batak menjadi bumbu favorit dari Rudi, peserta MasterChef Indonesia. Apakah andaliman ini?

15 Maret 2025 | 17.11 WIB

Mahasiswa Universitas Negeri Medan sedang memanen tanaman andaliman di Desa Parsoburan, Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (28/5). (Antara Sumut/Foto Istimewa/Munawar.)
Perbesar
Mahasiswa Universitas Negeri Medan sedang memanen tanaman andaliman di Desa Parsoburan, Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (28/5). (Antara Sumut/Foto Istimewa/Munawar.)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rudi Hartono Panjaitan asal Medan, salah seorang peserta MasterChef Indonesia musim 12 kerap menggunakan andaliman dalam proses memasak. Dalam berbagai tantangan kuliner, ia kerap memasukkan andaliman di berbagai masakan, khsusunya kuliner Batak. Apa itu andaliman?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Andaliman, rempah khas dari tanah Batak, telah menjadi sorotan dalam dunia kuliner Indonesia, terutama setelah digunakan oleh Rudi, salah satu peserta MasterChef Indonesia Season 12.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dirangkum dari nationalgeographic.grid.id, andaliman adalah merica khas Batak yang dikenal memiliki sifat sensorik. Tanaman dengan nama latin Zanthoxylum acanthopodium DC ini biasanya dimanfaatkan untuk penyedap dan pengawet makanan.

Buahnya berukuran kecil, mirip dengan lada, dan memiliki rasa yang unik: pedas, getir, dan sensasi kebas di lidah. Sensasi ini disebabkan oleh senyawa hydroxy-alpha-sanshool yang terkandung dalam andaliman Selain memberikan cita rasa yang khas, andaliman juga memiliki aroma jeruk yang segar, menambah dimensi baru pada masakan.

Sejarah Andaliman

Penggunaan andaliman dalam masakan Batak telah berlangsung selama ratusan tahun. Andaliman ini telah banyak ditemukan tumbuh liar di Sumatera Utara (Sumut) pada daerah berketinggian 1.1000 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut. Andaliman yang masih muda memiliki ciri-ciri berwarna hijau pada buahnya dan nantinya akan berubah menjadi kehitaman jika sudah kering.

Disitat dari Antara, dalam dunia kuliner, buah andaliman memiliki cita rasa yang unik, pedas dengan sentuhan asam. Masyarakat Batak Toba pada umumnya mengolah andaliman dalam berbagai hidangan tradisional, seperti sangsang dan arsik.

Tidak hanya digunakan sebagai bahan masakan, merica Batak atau andaliman ini juga terkenal dengan manfaat kesehatan yang dimilikinya. Khasiat kesehatan yang ditawarkan andaliman adalah dapat meredakan sakit kepala dan perut. Bukan hanya itu, bagi sebagian orang Batak Toba memanfaatkan andaliman sebagai bahan penyembuhan alami untuk berbagai penyakit.

Di tempat asalnya, dalam laman Binus, buah ini memiliki banyak nama penyebutan. Seperti di Karo dan Dairi, masyarakat di sana menyebutnya sebagai tuba, di Tapanuli Selatan menyebutnya sebagai siyarnyar sedangkan di Batak Toba menyebutnya sebagai andaliman.

Pemberian nama yang bervariasi ini umumnya berkaitan dengan bentuk dan ukuran buah, serta jenis duri yang terdapat pada batang tanaman. Di Desa Sigalingging, Kabupaten Dairi, buah andaliman dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan karakteristik tumbuhannya, yaitu tuba siparjolo dan tuba sihorbo.

Pada jenis tuba sihorbo, ibu tangkai bunga dan buahnya cenderung lebih pendek dibandingkan dengan tuba siparjolo, dan rangkaian buahnya juga lebih pendek daripada duri yang ada di batangnya. Dari segi aroma, tuba sihorbo memiliki rasa getir yang lebih lama bertahan dan lebih pedas dibandingkan dengan tuba siparjolo. Meskipun karakteristik buah andaliman bisa bervariasi, secara umum, andaliman merupakan tanaman semak atau pohon kecil yang bercabang rendah (dapat mencapai tinggi hingga 5 meter), tegak, dan bersifat tahunan, serta memiliki duri pada cabang, ranting, dan batangnya.

Tanaman ini memiliki daun majemuk menyirip dengan anak daun gasal yang tersebar dan bertangkai, dengan panjang antara 5 sentimeter hingga 20 cm dan lebar antara 3 cm hingga 15 cm, serta terdapat kelenjar minyak pada daunnya. Permukaan atas daunnya berwarna hijau mengkilap sedangkan permukaan bawahnya berwarna hijau muda atau pucat; daun muda memiliki permukaan atas berwarna hijau dan bawah berwarna hijau kemerahan.

Buah andaliman berbentuk bulat atau seperti kapsul dengan diameter 2-3 milimeter, memiliki warna yang bervariasi dari hijau muda hingga merah tua, serta kulitnya keras. Selain itu, tanaman andaliman juga menghasilkan bunga berwarna kuning pucat yang memiliki dasar berbentuk kerucut, lengkap dengan benang sari dan kepala sari, dan tumbuh di ketiak daun.

Penggunaan Andaliman

Bumbu yang begitu populer dalam kuliner Batak ini memiliki kemampuan untuk menghilangkan bau amis pada ikan mentah, sehingga membuat tanaman ini menjadi bagian penting dalam hidangan khas Batak. Beberapa hidangan yang menggunakan andaliman seperti berikut ini.

- Arsik, ikan mas yang dimasak dengan bumbu andaliman, memberikan rasa yang kaya dan menggugah selera.

- Saksang, hidangan daging babi atau anjing yang dimasak dengan darah dan bumbu andaliman.

- Sambal tuktuk, sambal khas Batak yang menggunakan andaliman sebagai bahan utama.

- Na Tinombur, ikan bakar yang dibumbui dengan andaliman dan rempah lainnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus