Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Kisah Dapur Cokelat Masuk Istana, Hampir Menolak Pesanan Presiden Jokowi

Pemilik Dapur Cokelat menceritakan bagaimana usahanya bisa menjadi official partner Istana Negara dalam berbagai kesempatan.

9 Oktober 2021 | 19.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tentu menjadi kebanggaan jika dapat menyajikan hidangan di depan presiden dan tamu negara. Namun kesempatan ini hampir saja terlewatkan oleh Dapur Cokelat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Chef yang juga pemilik Dapur Cokelat, Ermey Trisniarty menceritakan bagaimana usahanya bisa menembus Istana Kepresidenan. Dalam jumpa virtual peluncuran buku "Dapur Cokelat Bercerita" pada Kamis, 7 Oktober 2021, Ermey mengatakan ada seseorang yang menelepon ke kantornya pada bulan puasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Penelepon bilang dari istana ingin memesan kue untuk open house Presiden Jokowi," kata Ermey. Pada saat itu, manajemen Dapur Cokelat sudah merencanakan libur karena menjelang Hari Raya Idul Fitri. Dia merinci, komunikasi per telepon itu terjadi pada Jumat. Kemudian Sabtu dan Ahad kantor tutup. Senin, Selasa, lalu Rabu sudah lebaran.

Memperhatikan jadwal yang sudah mepet dan perusahaan berencana libur, dengan santainya tim marketing mengatakan, "maaf, kami mau tutup karena sebentar lagi lebaran." Penelepon itu tak putus asa. Dia menegaskan kalau ini adalah sambungan dari kantor Sekretariat Negara. "Kami harus pesan segera," begitu kata Ermey menirukan ucapan orang yang menelepon.

Pendiri Dapur Cokelat, Ermey Trisniarty. Dok. Dapur Cokelat

Mengetahui pesanan itu, Ermey langsung menyusun rencana untuk memenuhinya. Pihak istana memesan delapan buah beduk dan aneka kue untuk open house serta pertemuan di berbagai ruangan -baik di Istana Negara maupun Istana Merdeka. "Ini kebanggaan, kami harus mengerjakannya," katanya.

Ermey Trisniarty menceritakan bagaimana bagian dekorasi kue amat tertantang dalam membuat beduk dan beragam kue untuk acara tersebut. Mereka membuat kue, mengantarkan, hingga memastikan semua kudapan itu berada di tempatnya di setiap sudut istana.

Ermey menceritakan saat dia bertugas menyiapkan kue di ruang keluarga dan ruang VIP. Para tamu saat itu seperti tidak percaya kalau beduk yang tersaji di ruangan tersebut terbuat dari cokelat. "Akhirnya saya cubit cokelatnya dan mereka percaya ini benar-benar cokelat," ucapnya sambil tertawa.

Sejak itu, Dapur Cokelat menjadi langganan istana. Dapur Cokelat menjadi official partner Istana Negara untuk kesempatan open house dan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 pada 2019. Dalam beberapa kesempatan, Ermey juga menyediakan kue untuk tamu negara.

Baca juga:
Cerita Adonan yang Menyelamatkan Dapur Cokelat Selama Pandemi Covid-19

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus