Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dapur Cokelat meluncurkan aplikasi toko daring sekaligus merayakan ulang tahun ke-21 pada Kamis, 2 Juni 2022. Pendiri Dapur Cokelat, Ermey Trisniarty mengatakan, setelah selama ini fokus pada konsep toko cokelat yang menyediakan pastry, snack, dan minuman berbasis cokelat, kini Dapur Cokelat dapat diakses dalam platform digital milik sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Aplikasi Dapur Cokelat ini akan memudahkan dan mendekatkan pelanggan dengan kami," kata Ermey di Jakarta. Dalam aplikasi tersebut, menurut dia, terdapat informasi produk, pemesanan, dan berbagai penawaran khusus untuk pelanggan. "Aplikasi ini gampang digunakan. Pelanggan tinggal memesan kue favorit dan bisa menambahkan hiasan tertentu, memilih tanggal dan jam pengiriman beserta metodenya, serta metode pembayaran yang mudah."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama Dapur Cokelat, Okky Dewanto mengatakan, tidak membuat aplikasi ini sebagai e-commerce karena Dapur Cokelat ingin lebih dekat dengan pelanggan. "Kami menghadirkan aplikasi ini sebagai sarana komunikasi dengan member," katanya.
Beberapa cara untuk membangun hubungan dengan pelanggan melalui aplikasi Dapur Cokelat, menurut Ermey, dengan memberikan promosi atau harga khusus untuk produk tertentu, cashback atau potongan harga pada transaksi selanjutnya. Secara acak, Dapur Cokelat akan mengirmkan kue ulang tahun bagi pengguna aplikasi yang berulang tahun.
Pendiri Dapur Cokelat, Ermey Tristiarty. TEMPO | Rini Kustiani
Pada awal berdiri di 2001, menurut Ermey, pelanggan Dapur Cokelat didominasi oleh generasi 1990-an. "Waktu itu gadis-gadis ABG yang sekarang sudah menjadi ibu. Dan kini anak-anaknya turut menikmati produk kami," ucapnya.
Direktur Dapur Cokelat, Pratomo Yusuf mengatakan, saat ini terdapat 29 gerai dan 45 delivery points Dapur Cokelat di seluruh Indonesia. Dia menjelaskan, jumlah delivery point atau titik pengiriman lebih banyak ketimbang gerai untuk mendukung layanan pemesanan daring. "Delivery point ini seperti stockist, sehingga masyarakat bisa menjangkaunya dengan mudah," katanya.
Ketika sebagian besar usaha terpaksa bertahan selama pandemi Covid-19, Pratomo Yusuf mengatakan, Dapur Cokelat membuka 20 delivery point dalam 1,5 tahun terakhir. Dan tahun ini, rencananya akan menambah dengan jumlah yang sama.
Ermey Trisniarty menambahkan, sudah dua kali Dapur Cokelat menghadapi "badai tsunami" hingga usia 21 tahun ini. Pertama, ketika terjadi peralihan ke era digital, dan kedua, pandemi Covid-19. Selain memiliki banyak outlet dan delivery point, Dapur Cokelat yang awalnya hanya memiliki dua karyawan, kini telah menghidupi sekitar seribu pekerja.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.