Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Komplikasi karena Cakaran Kucing atau Cat Scratch Disease

Kena cakar kucing atau Cat Scratch Disease (CSD) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae. Ini penjelasannya.

6 April 2025 | 17.01 WIB

Ilustrasi kucing. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Perbesar
Ilustrasi kucing. Sumber: Unsplash/asiaone.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit cakaran kucing atau Cat Scratch Disease (CSD) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae. Dikutip dari WebMD, penyakit ini dapat menular jika kucing yang terinfeksi menjilat luka terbuka, menggigit, atau mencakar seseorang. Anak-anak dan remaja lebih mudah terinfeksi dibandingkan orang dewasa sehat, tetapi orang dewasa dengan sistem imun lemah juga memiliki risiko tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gejala umumnya meliputi pembengkakan kelenjar getah bening, demam ringan, dan ruam pada kulit. Sebagian besar penderita akan sembuh tanpa pengobatan khusu dan obat seperti ibuprofen atau naproksen bisa membantu meredakan gejala.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Anak-anak di bawah lima tahun dan orang dengan kekebalan tubuh rendah lebih rentan terhadap komplikasi, seperti penyebaran infeksi ke organ dalam seperti hati, limpa, atau katup jantung. Karena itu, penting bagi mereka untuk lebih waspada dan mencegah kontak dengan kucing yang mungkin terinfeksi.

Mengapa Luka Gigitan atau Cakaran Kucing Perlu Diwaspadai?

Gigi kucing yang runcing dan panjang bisa menimbulkan luka tusuk yang dalam, sementara cakarnya mampu menyebabkan goresan yang cukup serius.

Luka-luka tersebut juga bisa mengakibatkan pendarahan. Infeksi bisa berkembang dalam waktu 12 hingga 24 jam setelah luka terjadi, terutama jika lokasi lukanya berada di tangan. Tanda-tanda infeksi biasanya berupa pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri di area yang terluka.

Walaupun sebagian besar kucing peliharaan—baik yang hidup di dalam rumah maupun di luar—telah divaksinasi terhadap beberapa bakteri dan virus khas kucing, kucing liar dan beberapa kucing rumahan masih bisa menjadi pembawa berbagai bakteri. Infeksi akibat cakaran bisa menjadi berbahaya, khususnya bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau penderita penyakit kronis seperti diabetes.

Komplikasi akibat Cat Scratch Disease (CSD)

Dalam kondisi tertentu, menurut Healthline ada beberapa kemungkinan komplikasi dari Cat Scratch Disease (CSD) meskipun jarang terjadi dikutip dari healthline.

Ensefalopati

Ensefalopati adalah gangguan pada otak yang bisa terjadi jika bakteri menyebar hingga ke otak. Dalam beberapa kondisi, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan otak permanen atau bahkan berujung pada kematian.

Neuroretinitis

Neuroretinitis merupakan peradangan pada saraf optik dan retina yang mengakibatkan penglihatan kabur. Peradangan ini bisa muncul jika bakteri penyebab demam cakaran kucing mencapai area mata. Biasanya, penglihatan akan kembali normal setelah infeksinya teratasi.

Osteomielitis

Osteomielitis adalah infeksi pada jaringan tulang yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi ini bisa menyebabkan kerusakan tulang. Dalam kasus yang berat, kerusakan tersebut bisa mengharuskan tindakan amputasi.

Sindrom Parinaud Oculoglandular

Sindrom ini adalah infeksi pada mata dengan gejala menyerupai mata merah (konjungtivitis). Demam cakaran kucing merupakan salah satu penyebab utama dari kondisi ini. Infeksi bisa terjadi jika bakteri Bartonella henselae masuk langsung ke mata atau menyebar melalui darah. Umumnya, kondisi ini bisa diatasi dengan antibiotik, namun pada kasus yang jarang, operasi diperlukan untuk mengangkat jaringan mata yang terinfeksi.

Langkah yang Harus Dilakukan Jika Terkena Gigitan atau Cakaran Kucing

Beberapa jenis infeksi dapat muncul dalam hitungan jam setelah luka terjadi, terutama jika luka berada di tangan, tendon, atau sendi karena bagian-bagian ini paling rentan. Untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka, ini langkah-langkah yang bisa dilakukan:

  • Bersihkan luka dengan sabun dan air bersih secara menyeluruh.

  • Cuci tangan dengan sabun dan air hangat sebelum dan sesudah merawat luka agar risiko infeksi berkurang.

  • Tutup luka dengan perban kering dan steril, lalu ganti perbannya bila diperlukan.

  • Jika luka mengeluarkan darah, tekan dengan kain bersih dan lembut. Beri tekanan hingga pendarahan berhenti, biasanya dalam waktu lima menit. Jangan lepaskan tekanan untuk memeriksa luka selama waktu tersebut.

  • Jika tersedia, gunakan salep antibiotik untuk membantu mencegah infeksi Cat Scratch Disease (CSD).

Pilihan Editor: Jangan Sepelekan Kena Cakar Kucing. Ini Penjelasan Cat Scratch Disease

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus