Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Komplit Demensia Frontotemporal: Ketahui Jenis dan Gejala-gejalanya

Demensia frontotemporal mengacu pada sekelompok penyakit yang melibatkan kerusakan lobus frontal dan temporal otak Anda. Apa saja gejala-gejalanya?

20 Februari 2023 | 06.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Demensia frontotemporal adalah istilah umum untuk sekelompok gangguan otak yang terutama mempengaruhi lobus frontal dan temporal otak. Area otak ini umumnya terkait dengan kepribadian, perilaku, dan bahasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa orang dengan demensia frontotemporal mengalami perubahan dramatis dalam kepribadian mereka dan menjadi tidak pantas secara sosial, impulsif atau acuh tak acuh secara emosional, sementara yang lain kehilangan kemampuan untuk menggunakan bahasa dengan benar.

Jenis Demensia FTD 

Mengutip dari hopkinsmedicine.org, ada dua jenis FTD yang paling umum, diantaranya:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Varian frontal. Bentuk FTD ini memengaruhi perilaku dan kepribadian.

2. Afasia progresif primer. Afasia berarti kesulitan berkomunikasi. Jenis ini memiliki dua subtipe:

- Afasia nonfluent progresif, yang memengaruhi kemampuan berbicara. 

- Demensia semantik, yang memengaruhi kemampuan untuk menggunakan dan memahami bahasa.   

Gejala-gejala Demensia FTD

Tanda dan gejala demensia frontotemporal dapat berbeda dari satu orang ke orang lain. Tanda dan gejala semakin memburuk dari waktu ke waktu, biasanya selama bertahun-tahun. Mengutip dari Mayo Clinic, berikut gejala-gejala demensia frontotemporal:

1. Perubahan Perilaku

Tanda paling umum dari demensia frontotemporal melibatkan perubahan ekstrim dalam perilaku dan kepribadian. Kondisi ini termasuk:

- Perilaku sosial yang semakin tidak pantas
- Kehilangan empati dan keterampilan interpersonal lainnya, seperti memiliki kepekaan terhadap perasaan orang lain
- Kurangnya penilaian
- Hilangnya hambatan
- Kurang minat (apatis), yang bisa disalahartikan sebagai depresi
- Perilaku kompulsif berulang, seperti mengetuk, bertepuk tangan, atau menampar bibir 

2. Masalah bicara dan bahasa

Beberapa subtipe demensia frontotemporal menyebabkan masalah bahasa atau gangguan atau kehilangan kemampuan berbicara. Afasia progresif primer, demensia semantik, dan afasia agrammatik progresif (tidak lancar) semuanya dianggap sebagai demensia frontotemporal. 

Masalah yang ditimbulkan oleh kondisi tersebut antara lain:

- Meningkatnya kesulitan dalam menggunakan dan memahami bahasa tulis dan lisan, seperti kesulitan menemukan kata yang tepat untuk digunakan dalam ucapan atau penamaan objek. 

- Kesulitan menamai sesuatu, mungkin mengganti kata tertentu dengan kata yang lebih umum seperti "itu" untuk pena. 

- Tidak lagi mengetahui arti kata. 

- Memiliki ucapan ragu-ragu yang mungkin terdengar seperti telegrap. 

- Membuat kesalahan dalam konstruksi kalimat.  

3. Gangguan motorik

Subtipe yang lebih jarang dari demensia frontotemporal dicirikan oleh masalah gerakan yang mirip dengan yang terkait dengan penyakit Parkinson atau amyotrophic lateral sclerosis (ALS). 

Masalah terkait motorik mungkin termasuk:

- Getaran

- Kekakuan

- Kejang atau kedutan otot

- Koordinasi yang buruk

- Kesulitan menelan

- Kelemahan otot

- Tertawa atau menangis yang tidak pantas

- Jatuh atau masalah berjalan 

RINDI ARISKA
Pilihan editor : Kebiasaan Tidur yang Ternyata Tanda Demensia, Waspada

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus