Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kurang tidur menimbulkan dorongan untuk banyak mengonsumsi makanan. Kurang tidur kadar zat kimia dalam darah yang meningkatkan keinginan untuk makan. Mengutip Medical News Today, ahli endokrinologi Erin Hanlon menjelaskan, tidur yang sedikit meningkatkan isyarat kenikmatan dari asupan makanan. "Isyarat kesenangan dan kepuasan yang didapat dari makan," katanya.
Pengaruh kurang tidur dan nafsu makan
Merujuk publikasi dalam Journal of Clinical Sleep Medicine para peneliti mencermati pola normal tidur nyenyak. Ketika kurang tidur nafsu makan meningkat. Peningkatan itu sekitar 33 persen, puncak keinginan makan itu pukul 2 siang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penelitian terhadap 14 sukarelawan sehat berusia 20-an tahun mengamati aktivitas tidur selama dua periode empat hari yang terpisah. Ketika ditawari makanan ringan setelah tidur malam keempat, peneliti menemukan kecenderungan mengonsumsi setelah kurang tidur. Ada pula kecenderungan memilih makanan ringan yang mengandung 50 persen lebih banyak kalori, dua kali jumlah lemak setelah kurang tidur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Orang yang kurang tidur meningkatkan kadar endocannabinoid yang beredar dalam tubuh. Itu menyebabkan mekanisme pembatasan tidur berulang menimbulkan nafsu makan bertambah terutama asupan makanan ringan, meskipun peningkatan kebutuhan energi minimal.
Menurut catat, orang Amerika tidur rata-rata 7 jam 36 menit setiap malam. Pada akhir pekan atau di luar hari kerja, orang tidur sekitar 40 menit lebih lama.
Risiko kurang tidur selain meningkatkan nafsu makan
Mengutip Sleep Foundation dua tahap pertama tidur non-rapid eye movement (NREM) ringan yang ketiga tidur NREM dalam atau gelombang lambat. Ketiga tahap itu mempersiapkan otak untuk mempelajari informasi baru keesokan harinya. Kurang tidur menurunkan kemampuan belajar sebanyak 40 persen.
Orang yang hanya tidur sedikit rentan mengalami kesulitan mengingat sesuatu. Itu gejala umum. Sebab otak tidak memiliki waktu yang cukup untuk membuat jalur baru untuk informasi yang baru saja dipelajari. Kurang tidur sering mempengaruhi ingatan. Dampak kognitif lainnya termasuk kesulitan belajar dan fokus, keterampilan pengambilan keputusan berkurang, dan kontrol emosi dan perilaku yang buruk.
Tidur sangat penting untuk pembentukan memori, beberapa gangguan tidur dikaitkan dengan masalah ingatan. Insomnia diartikan sebagai kesulitan tidur terus-menerus. Itu menyebabkan gangguan pada siang, termasuk penurunan fungsi memori. Gangguan tidur menyebabkan kantuk berlebihan saat siang.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.