Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

Orang toxic mengarah kepada karakter orang yang suka menghasilkan dampak negatif.

6 Mei 2024 | 14.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan pesannya kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk tidak membawa orang toxic.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke pemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita,” kata dia dalam acara “Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth” di Jakarta, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pesan itu dia sampaikan berdasarkan pengalaman bekerja dalam kabinet Presiden Joko Widodo selama 10 tahun terakhir. Menurut dia, yang menjadi permasalahan dalam pemerintahan Indonesia adalah regulasi-regulasi oleh pemerintah yang bertentangan dengan kepentingan nasional.

Toxic berasal dari bahasa Inggris yang bermakna ‘mengandung racun’. Apabila dihubungkan dengan sifat seseorang, toxic mengarah kepada karakter orang yang suka menghasilkan dampak negatif. Baik kepada diri-sendiri maupun orang di sekitarnya layaknya bisa ular yang mematikan.

Ciri-ciri orang toxic

1. Tidak konsisten

Dikutip dari WebMD, manusia memang mengalami pasang surut, masa-masa indah, dan masa-masa buruk. Tapi orang toxic hampir tidak pernah konsisten. Perilaku mereka tidak menentu. Mereka tidak menindaklanjuti komitmen atau janjinya.

Orang lain tidak pernah tahu apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Ketidakkonsistenan seperti itu sangat sulit, mereka bisa sangat senang dengan orang lain selama satu menit, lalu mengabaikannya di menit berikutnya.

2. Membutuhkan perhatian

Orang toxic akan selalu membutuhkan dukungan emosional. Mereka mungkin tidak memberikan dukungan kepada orang lain sebagai balasannya. Mereka mengambil semua yang ada tanpa memberikan banyak balasan. 

Mereka memiliki tingkat kepentingan pribadi yang tinggi, kebutuhan untuk menunjukkan kehebatan mereka sendiri untuk mendapatkan penegasan. Hal ini dapat dikaitkan dengan gangguan kepribadian narsistik.

3. Selalu ada drama

Orang yang toxic sangat suka dalam situasi yang dramatis. Mereka mengobarkan emosi dan menciptakan konflik. Orang toxic juga senang membuat situasi tidak menyenangkan untuk melihat apa yang terjadi. Orang sering kali menjadi toxic karena mereka tidak tertarik untuk menjadi stabil dan sehat dalam hubungan.

4. Enggan berkata maaf dan terima kasih

Orang toxic akan berkelit dengan berbagai macam alasan supaya terbebas dari tuduhan. Ia juga akan mencari celah supaya tak perlu meminta maaf. Ketika ditolong orang lain, ia juga gengsi berkata terima kasih. Ia terlihat menjalin hubungan baik dengan banyak orang. Namun sebenarnya hanya untuk mencapai tujuannya sendiri.

5 Sulit berempati dan bersimpati

Kodrat manusia ketika melihat suatu hal yang menyedihkan adalah ikut terbawa suasana. Berbeda dengan orang toxic, ia tidak akan memahami kondisi orang lain. Bukannya menghibur dan mendukung, ia justru menyalahkan dan menghakimi. Bahkan kerap kali ia malah akan senang mengetahui penderitaan orang lain.

YOLANDA AGNE | ANDIKA DWI | DEVY ERNIS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus