Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan toxic bisa terjadi dalam relasi apapun. Tak hanya soal asmara, hubungan beracun juga bisa terjadi dalam pertemanan biasa. Jika Anda tergabung dalam sebuah lingkaran pertemanan dan ada anggotanya yang kerap menyebar gosip dan bergunjing, itulah tanda ada teman toxic.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hubungan beracun akan membentuk relasi yang tidak sehat dan merugikan pihak lain. Si penyebar racun berusaha memanipulasi orang lain dan membuat mereka merasa tidak percaya diri. Hubungan toxic akan memicu drama dan membuat masing-masing pihak tidak nyaman. Berikut tips menghadapi pertemanan beracun, dilansir dari PinkVilla.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jaga jarak
Jaga jarak dengan siapa pun yang bisa meracuni pikiran dan tindakan Anda. Jangan terlalu dekat dengan toxic people. Namun, tak perlu juga terlalu frontal menjauhinya, apalagi sampai bersikap kasar. Jika bicara dengan mereka, jaga diri agar tetap pada batasan dan jangan terpancing untuk melampauinya.
Biarkan saja
Jangan berpikir kita mampu mengubah karakter orang lain sesuai kehendak kita meski ingin tahu apa penyebab teman itu bersikap toxic. Anda ingin mencoba bicara dari hati ke hati tentang apa yang dia pikir dan rasakan.
Sebaiknya berhenti sebelum itu semua terjadi, terlebih jika Anda tidak siap dengan respons yang bisa jadi bakal menyakitkan. Penyebar racun baru bisa memahami kondisi dan perasaan orang lain jika dia sendiri mengalami atau berada dalam posisi yang sama. Ingat, pengalaman adalah guru terbaik, biarkan mereka berubah dengan sendirinya.
Tetap tenang
Tetap tenang saat berhadapan dengan teman toxic. Mereka berusaha memancing emosi sampai Anda kehilangan kendali. Itulah yang sebenarnya mereka inginkan. Jadi, usahakan tetap tenang dan sabar dalam menghadapinya.
Anggap angin ucapannya
Jangan terpengaruh ucapan teman yang terkesan meracuni pikiran. Orang toxic biasanya suka bergosip dan menyebarkan desas-desus yang belum dapat dipastikan kebenarannya dan informasi palsu yang menyesatkan. Jangan sampai Anda turut tersesat karenanya, jadi jangan menganggap segala ucapannya serius.