Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masih ada orang yang membatasi anak makan es krim karena khawatir terkena batuk pilek. Anggapan es krim yang harus tersaji dingin menjadi salah satu pemicunya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sales and Marketing Director of PT Campina Ice Cream Industry, Tbk., Adji Andjono mengatakan, ini adalah salah satu mitos yang masih melekat di sebagian orang Indonesia. Lekatnya mitos tersebut, menurut dia, menjadi pekerjaan rumah bagi para pengusaha di industri es krim
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang menyebabkan batuk dan pilek itu virus dan bakteri. Jadi, makan makanan lain juga bisa bikin batuk pilek," kata Adji dalam peluncuran lima es krim Campina pada Rabu, 3 November 2021. Adji menjelaskan, es krim memang bukan makanan lokal Indonesia. Adalah Belanda yang mengenalkan es krim kepada masyarakat pada masa penjajahan dulu. "Padahal di negara asalnya, saat musim dingin orang-orang juga makan es krim."
Salah satu hal yang kerap terlupakan dari es krim adalah kandungan susu. Susu mengandung protein yang dibutuhkan tubuh. Produsen es krim saat ini, menurut Adji, juga menambahkan nutrisi lain, seperti vitamin. Caranya, dengan memberikan cita rasa buah-buahan, seperti es krim rasa mangga, jeruk, durian, dan lainnya..
Mengenai kategori, Adji mengatakan, es krim termasuk makanan camilan atau snack. "Makanan yang dapat disantap sewaktu-waktu," katanya. Selain susu, buah-buahan, dia menjelaskan, di dalam es krim juga terkandung gula tebu dalam kadar yang wajar.
Baca juga:
Jakarta Dessert Week, Satu Bahan yang Paling Menantang Sampai ke Konsumen
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.