Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Mediasi Kasus Bullying, Begini Cara Korban dan Pelaku Mendapat Keadilan

Begini proses mediasi kasus bullying supaya mendapat keadilan.

20 November 2022 | 15.51 WIB

Sejumlah pelajar bersama aktivis menggelar aksi damai untuk berhenti melakukan Bullying di kawasan Gladak jalan Slamet Riyadi, Surakarta, Jawa Tengah, 2 Mei 2016. TEMPO/Bram Selo Agung
Perbesar
Sejumlah pelajar bersama aktivis menggelar aksi damai untuk berhenti melakukan Bullying di kawasan Gladak jalan Slamet Riyadi, Surakarta, Jawa Tengah, 2 Mei 2016. TEMPO/Bram Selo Agung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Selain pidana penjara anak jalur lain yang dapat ditempuh dalam mencari keadilan bagi anak korban bullying adalah dengan jalur mediasi.

Dikutip dari publikasi Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Bullying dari laman Dewan Perwakilan Rakyat, dalam proses mediasi kasus bullying, korban dan pelaku harus didampingi oleh orang tua atau wali, pembimbing kemasyarakatan, dan pekerja sosial profesional.

Baca : 5 Cara Mengobati Mental Anak Korban Perundungan

Dilansir dari laman Unicef, terdapat beberapa hal yang dapat menengahi antara korban dan pelaku dalam proses penanganan kasus bullying. Dalam mencari keadilan bagi korban, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan.

1. Tanyakan kepada korban tentang apa yang dapat dilakukan untuk membuat dia merasa aman.

2. Bicaralah dengan setiap anak yang terlibat dalam situasi ini secara terpisah. Hindari menyalahkan, mengkritik, atau berteriak di depan wajah mereka. Dorong dan hargai nilai kejujuran.

3. Pertimbangkan peran atau pengaruh 'kelompok sebaya'. Bullying terkadang dilakukan oleh kelompok. Jika bullying dilakukan oleh seorang anak, dengan bantuan atau dukungan dari anak-anak lain, mereka semua juga harus menanggung konsekuensinya bersama, terutama agar mengetahui dampak perbuatan mereka kepada anak yang dibully, serta meminta maaf.

4. Tuntut keadilan akibat tindakannya kepada pelaku bullying. Beritahu si pelaku, orang tuanya, dan kelas mengenai perkembangan kasusnya, dengan tetap menghormati semua pihak.

5. Tindak lanjuti secara teratur dengan korban mengenai kemajuan yang dibuat mengenai masalah ini sesudahnya.

Selain mencari keadilan bagi korban, orang tua dari pihak pelaku juga harus aktif dalam mencari keadlian bagi anaknya, berikut tips yang dapat dilakukan oleh orang tua pelaku.

1. Dengarkan cerita versi mereka.

2. Soroti perilaku yang tidak pantas dan tidak dapat diterima dan ingatkan mereka akan aturan dan pedoman anti-bullying yang dibuat di tingkat sekolah atau kelas.

3. Bantu pelaku dengan memahami alasan di balik perilaku bullying mereka, seperti apakah mereka punya masalah di rumah, kurangnya perhatian, pengalaman bullying sebelumnya.

4. Tunjukkan empati dan kasih sayang dengan membagikan perasaan anak yang di-bully. Saat proses mediasi, orang tua pelaku dapat menunjukkan empati kepada korban dan orang tuanya.

5. Perbaiki kesalahannya. Misalnya, dengan meminta maaf kepada anak yang di-bully, melakukan sesuatu yang baik padanya agar dia merasa lebih baik, membantunya menyelesaikan sesuatu yang sedang dia kerjakan, memperbaiki atau mengganti sesuatu yang mereka hancurkan atau curi, dll.

6. Menghargai dan mengenali segala perubahan perilaku yang positif, termasuk mengakui kesalahan. Selain itu, menerima permintaan orang tua korban dan memberikan sedikit kompromi mungkin akan membantu.

Tidak seperti persidangan, proses mediasi mengedepankan kompromi antara korban dan pelaku bullying.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca : Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Jadi Korban Bullying

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus