Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pernah mendengar istilah belanja hubungan alias relation-shop? Inilah yang diklaim membuat orang susah mendapat jodoh karena terlalu banyak standar dan kriteria yang diinginkan dari pasangan, bahkan hal-hal sepele yang tak penting. Pembelanja hubungan tak pernah puas dengan pasangan sekarang karena merasa ada orang yang lebih baik lagi dan lebih cocok buat mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pakar hubungan menganggap masalah ini dipengaruhi aplikasi kencan dan media sosial, yang memberi orang ilusi kemungkinan hubungan asmara yang tak terbatas. Logan Ury dari aplikasi kencan Hinge dan penulis buku How to Not Die Alone menuliskan ketidaksetujuannya dengan cara ini di Instagram yang disebutnya mencari pasangan seperti kita mau membeli sepatu baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, pakar hubungan Blaine Anderson mengatakan mencari pasangan dengan mentalitas ini adalah musibah. "Anda tak pernah puas dengan kehidupan asmara. Jika tak pernah tahu apa tujuan akhir, Anda tak akan pernah tahu kapan harus berhenti?" katanya dilansir dari USA Today.
Gara-gara aplikasi kencan?
Aplikasi kencan dianggap sebagai pemicu mentalitas ini dengan mencantumkan tinggi badan, gelar akademis, dan banyak lagi sehingga membuat orang seperti melihat daftar belanjaan. Jika sudah menemukan orang yang dinilai cocok, aplikasi kencan seolah memberi tantangan Anda bisa mencari yang lebih baik lagi.
Namun menurut Damona Hoffman, pakar kencan dan penulis F the Fairy Tale: Rewrite the Dating Myths and Live Your Own Love Story, mengatakan jangan salahkan semuanya pada aplikasi kencan. Ini adalah masalah umum dengan akar sebenarnya orang yang tak pernah jelas menentukan kualitas seperti apa yang diinginkan dari pasangan.
"Masalah ini lebih karena orang yang sekarang berkencan tanpa kejelasan dan tujuan," tegasnya.
Pilihan Editor: Tanda Pasangan Adalah Cinta Sejati, Hidup Tenang tanpa Terkekang