Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Kurang Sreg dengan Pasangan Pilihan Anak? Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Ketika anak menemukan pasangan cintanya, tak semua orang tua merasa sreg dengan pilihan anak. Apa yang harus dilakukan agar hubungan baik-baik saja?

9 Oktober 2024 | 21.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anak adalah bagian hidup, apalagi jika sepanjang hayatnya tinggal bersama orang tua. Orang tua pun selalu berusaha mendukung anak dan memberikan yang terbaik. Sayangnya, ketika anak menemukan pasangan cintanya, tak semua orang tua merasa sreg dengan pilihan anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Berpikir tak ada orang lain yang cukup baik untuk anak memang mudah. Anda hanya menginginkan yang terbaik untuk mereka dan ingin pasangan anak adalah orang yang sempurna," ujar terapis asal California, Colleen Marshall, kepada HuffPost.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun di sisi lain, Anda harus percaya anak harus memilih pasangan sendiri. "Mereka lah orang yang paling mengerti pasangan seperti apa yang diinginkan," tambah Marshall.

Keinginan agar anak mendapatkan yang terbaik akan membuat Anda terluka ketika melihat kesalahan-kesalahan yang dilakukan pasangan anak. Kapan Anda harus ikut campur atau membiarkan anak mengambil keputusan sendiri? Kapan harus terlibat dan menasihati anak demi kesejahteraannya? Lebih baik pahami dulu hal-hal berikut.

Pahami kapan harus ikut campur
Jika merasa ucapan atau perbuatan pasangan anak mengganggu Anda, usahakan untuk mencari tahu sebenarnya apa yang mengganggu itu? Bisa saja yang menurut salah tapi tidak buat mereka karena perbedaan usia, kebiasaan, atau yang biasa dilakukan di lingkungan masing-masing.

"Setiap keluarga punya nilai-nilai, tradisi, dan kebiasaan sendiri. Semua itu bisa menjadi sumber pertengkaran dalam hubungan baru," tutur Marshall.

Orang tua sangat boleh ikut campur bila melihat tanda-tanda kekerasan fisik. "Dalam situasi seperti ini, Anda tak bisa diam saja. Keselamatan sangat berarti jika Anda melihat anak berada dalam hubungan yang abusif secara fisik, emosional, atau finansial," saran Lisa Brateman, pekerja sosial dan penulis What Are We Really Fighting About? How To Transform Conflicts Into Conversations.

"Kuncinya adalah memberi tahu anak Anda selalu mendukungnya meski anak mungkin memutuskan ingin terus bertahan dengan pasangan. Tapi jelaskan alasan Anda khawatir terkait keselamatannya," papar Marshall.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus